Ekspor Komoditas Utama Kaltim Bakal Melambat

Selasa 12-11-2019,23:50 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

China mulai membatasi impor batu bara dari Kaltim karena tercapainya kuota. (ist)  Balikpapan, DiswayKaltim.com - Ekspor batu bara yang menjadi komoditas utama Kalimantan Timur diperkirakan bakal melambat. Hal itu sebagai dampak terpenuhinya kuota impor China. Serta membaiknya produksi batu bara dalam negeri India. Selama ini, kedua negara itu menjadi penopang utama ekspor batu bara dari Indonesia, khususnya batu bara Kaltim. "Kami perkirakan kinerja volume ekspor komoditas utama akan mengalami perlambatan setelah terpenuhinya kuota impor batu bara oleh China," kata Kepala Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk SH. Cahyono, Selasa (12/11/2019). Dia bilang, China membatasi impor batu bara tahun ini sebanyak 281 juta ton. Pada akhir Oktober lalu, kuota impor telah terpenuhi dari pasokan berbagai negara, termasuk Indonesia. Selain itu, cuaca yang lebih kondusif mampu mendongkrak produksi batu bara di India. Akibatnya, negara itu membatasi impor. Faktor lain yang tak kalah menekan industri ini, ialah harga batu bara acuan (HBA) yang masih berada dalam tren menukik. Tercatat HBA menyentuh level 65,79 USD/mt mengalami kontraksi sebesar 37,23% secara tahunan. Untuk berjaga-jaga supaya kinerja ekspor tak semakin melotot, Kaltim bisa memanfaatkan komoditas unggulan lainnya; kelapa sawit. Apalagi, saat ini menjadi momentum menambah volume ekspor ke India selagi hubungan Negeri Bollywood itu dengan Malaysia sedang menghangat. "Mestinya kita bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah ekspor ke India," imbuh Tutuk. Malaysia merupakan salah satu negara pengekspor utama kelapa sawit mentah (CPO) ke India. Dia berharap ke depan Kaltim meningkatkan ekspor jasa di samping barang. Jasa bidang pariwisata berbasis alam dan budaya menjadi salah satu andalan. Di samping upaya menjadikan daerah ini sebagak basis industri pengolahan atau hilirisasi. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait