Jumlah Stunting Tinggi, Kukar Masuk Penanganan Nasional

Selasa 12-11-2019,18:47 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Ilustrasi gizi buruk pada anak. (ist) Kukar, DiswayKaltim.com - Kasus stunting masih menjadi perhatian khusus di Kukar. Tercatat sebanyak 21 desa/kelurahan masih berkutat pada masalah stunting. Bahkan menjadi locus penanganan nasional pada 2020 mendatang. "Ini jadi perhatian kami," ucap Bupati Kukar Edi Damansyah pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 2019, Selasa (12/11/2019). Sebanyak 21 desa/kelurahan yang disebutkan menjadi locus penanganan nasional adalah Desa Jongkang, Jantur Baru, Sebemban, Muhuran, Muara Enggelam, Benua Puhun, Sebulu Modern, Muara Tiq, Kelekat, Hambau, Handil Terusan, Santan Ulu, Salo Celak, Sumber Baru, Loa Pari, Sungai Bawang, Tuana Tuha, Wonotirto, Sungai Payang, Teluk Dalam dan Loa Ipuh Darat. Pemkab Kukar menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya menyiapkan program Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting (Raga Pantas). Program ini akan melibatkan berbagai lintas OPD Kukar. Dari tingkat atas hingga ke bawah. Yakni Kabupaten hingga ke desa-desa."Timnya sudah kita bentuk," lanjut Edi. Sampai Oktober 2019, ada sekitar 561 bayi dua tahun (baduta) dan 2.279 bayi lima tahun (balita). Seluruhnya tersebar di 18 kecamatan yang ada di Kukar. Sedangkan kematian ibu dan anak mencapai 21 kasus yang terjadi. (mrf/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait