Top! Pelanggan Amplang Tenggiri Khas Tanjung Aru Ada Yang Dari Medan

Kamis 30-06-2022,23:35 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Paser, nomorsatukaltim.com - Rasanya gurih dan teksturnya renyah bak kerupuk. Camilan yang satu ini cukup digemari bagi yang suka ngemil. Dikenal sebagai makanan ringan tradisional khas kaltim. Itulah amplang. Dulu amplang hanya indentik dengan Kota Samarinda. Dan hanya bisa di dapat disana. Namun sekarang beberapa Kota lain di Kaltim juga bisa ditemukan amplang. Salah satunya amplang ikan tenggiri dari Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser. Amplang ikan tenggiri buatan Heldi ini telah ada sejak 2012 lalu. Untuk menjaga cita rasa, ia tak sembarang pilih ikan. Pokoknya yang masih segar atau baru dibawa oleh nelayan dari melaut. "Langsung dari nelayan. Kemudian Ikannya dibersihkan. Jadi kalau nelayan nggak dapat ikan, ya saya istirahat lagi.Tidak sembarang ikan saya pilih untuk buat amplang," kata Heldi, Kamis (30/6/2022). Jadi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini tidak setiap hari membuat amplang. Semua tergantung pasokan ikan dari nelayan. Karena itu tak jarang sudah ada calon pembeli yang memesan jauh-jauh hari. Dalam sekali membuat amplang bisa 2 pikul atau sekitar 120 kilogran ikan tenggiri. Dan dijual Rp 11 ribu untuk 1 ons. Sedangkan 1,5 ons dijual Rp 16 ribu. "Kalau sekali produksi bisa 20 kilogram," sambungnya. Untuk menjual amplang miliknya, Heldi menitipkan disebuah toko di daerah Kecamatan Tanah Grogot. Selain dititip di toko, ada juga peembeli yang memesan langsung ke Heldi. Bahkan ada pemesan yang berasal dari luar Kaltim. Amplangnya juga sering diikutsertakan oleh PKK Kabupaten Paser di pameran produk UMKM di luar daerah. "Ya kadang ada yang pesan 50 bungkus, saya kirim pakai kapal ke Grogot. Bahkan ada yang pesan dari Medan,” ujar Heldi. Meski sudah cukup dikenal, dirinya mengharapkan ada perhatian lebih dari pemerintah. Seperti pelatihan pengembangan dari sisi strategi pemasaran. Kemudian Heldi berharap adanya bantuan atau alat penunjang produksi amplang. "Selama ini masih secara manual. Ya mungkin ada bantuan seperti mesin penggiling," harap Heldi. Terpisah, menyikapi perlunya pengembangan bagi pelaku UMKM, Camat Tanjung Harapan, Sudarsono mengatakan hal itu masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, khususnya instansi terkait. Di antaranya proses pengurusan Izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). Kemudian yang harus diperhatikan berikutnya adalah kemasan produk yang dihasilkan. Sehingga mempunyai nilai lebih di pasaran. "Serta bagaimana strategi pemasaran, pelatihan pengembangan dan mempelajari neraca keuangan. Karena dengan peningkatan UMKM itu harapannya adalah meningkatkan pendapatan keluarga," pungkas Sudarsono. (adv/asa)

Tags :
Kategori :

Terkait