Paket Triliunan Perbaikan Jalan Trans Kaltim

Senin 18-04-2022,05:09 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Tahun ini, 2022, infrastruktur jalan trans Kaltim diberondong paket anggaran pusat. Totalnya hingga Rp 1,1 triliun. Tentunya, akhir tahun nanti kondisi jalan trans Kaltim sudah “mulus”. Tinggal satu masalah lagi: Banjir.

--------------------- MARTHINUS terlihat bersemangat waktu diundang untuk sesi wawancara, sebelum Ramadan lalu. Mengenakan kacamata cokelat dan shrunken jacket, ia terlihat lebih persis seperti anak band ketimbang anggota legislatif. Apalagi kemana-mana selalu membawa gitar. Pun punya koleksi banyak gitar di rumahnya. “Ada 12 gitar,” katanya. Ketika itu Marthinus sedang berada di Kutai Barat (Kubar). Lagi reses. Ia memang anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kubar-Mahulu. Periode sebelumnya, ia terpilih mewakili Dapil Kukar dan Kubar. Secara berkala anggota DPRD harus kembali ke daerah untuk menyerap aspirasi konstituennya. Media ini pun bertemu janji di salah satu kafe di kawasan Barong Tongkok. Kebetulan, kita sama-sama tengah berada di Kubar. “Baru saja saya diwawancarai Kompas TV soal jalan. Temanya sama. Jadi sudah hafal nih,” ujarnya. Marthinus yakin sekali hingga akhir tahun 2022 ini jalan Kukar - Kubar secara umum harusnya jauh lebih baik. Ia beberkan proyek-proyek yang sudah berjalan dengan dana miliaran dari APBN. Katanya sudah dalam proses perbaikan yang dilakukan Kementerian PUPR. Yang kondisinya parah dan tengah diperbaiki yakni jalan dari Kukar hingga ke Simpang Kalteng, Kubar. Itu statusnya jalan nasional. Ada dua segmen perbaikan jalan Kukar-Kubar itu, katanya. Pertama dari Simpang Blusuh – Simpang Damai (Kubar) dengan alokasi dananya Rp 190 miliar. Segmen Itu sudah dikerjakan oleh kontraktor lokal dengan dana tahun jamak (MYC) selama 3 tahun, mulai 2020 – 2022. Sementara segmen kedua, dari Muara Gusik (Kubar) hingga ke Simpang Blusuh pun sudah dianggarkan Rp 140 miliar dan sudah dikerjakan oleh perusahaan BUMN. Nah, jalan nasional dari Kukar-Kubar ini yang kondisinya betul-betul parah. Dulu, kata Marthinus, dari Kukar-Kubar hanya perlu waktu tempuh 8 jam. Namun kini bisa hingga 14 jam. Apalagi kalau banjir, bisa 16 jam. Bahkan lebih dari itu. Berarti 2022 sudah mulus dan bebas banjir? “Kalau jalannya sih bagus, tapi kalau banjir persoalan lain lagi ini. Karena paritnya ini jadi paket terpisah,” jawabnya. Kalau pun jalannya baik, tapi banjir, tetap enggak bisa lewat toh? “Iya, tapi kan banjir tergantung cuaca, tidak setiap saat,” jelasnya. Memang banjir tidak setiap hari. Tapi sekali terjadi, kondisinya bisa lebih parah. Akses terputus sama sekali hingga beberapa hari. Banyak cerita orang harus tertahan dan menginap lantaran menunggu air surut. Karena kendaraannya tidak  bisa melintas. Seperti yang terjadi awal Maret lalu. Jalan trans Kaltim di Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, Kubar, terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa. Banjir ini disebabkan meluapnya air Sungai Nayan. Otomatis antrean kendaraan dari arah Kukar menuju Kubar tertahan menunggu air surut. Pun tentunya mengganggu aktivitas warga. Jika kondisi jalan kerap digenangi air, tentu lama-lama dapat merusak badan jalan. Seperti yang terjadi di Tanah Datar, Kutai Kartanegara—jalanan menuju Bontang setelah Bandara APT Pranoto Samarinda. Kondisi jalan trans di wilayah itu rusak lantaran salah satunya kerap tergenang air dan sering dilalui kendaraan berbadan besar. Dulu, kondisi di kanan dan kiri jalan Tanah Datar tidak ada jalur pembuangan air atau parit. Tumpahan air hujan dari perumahan, ladang, akhirnya menggenangi jalan. Itu yang membuat jalan cepat rusak dan mengakibatkan antrean kendaraan mengular. Namun, proyek perbaikan di Tanah Datar hingga Bontang terlihat memprioritaskan pembuatan parit. Satu paket dengan perbaikan jalan. Kontraktornya PT Bumi Karsa dari Makassar. Selain kawasan Tanah Datar, secara umum jalan Samarinda-Bontang juga masih perlu banyak perbaikan. Dian Rosita, pegiat pariwisata, mengaku capek sekali menempuh perjalanan dari Samarinda menuju Bontang. Padahal biasanya ia hobi traveling. Perjalanan baginya sangat mengasyikan. Jarak bukan masalah, yang penting kenyamanan selama perjalanan. Tapi saat itu, awal tahun ini, ia benar-benar tidak merasa nyaman. Media ini pun merasakan hal yang sama. Menempuh perjalanan Samarinda-Bontang (PP) tidak bisa melaju stabil. Banyak jebakan. Kondisi jalan rusak bisa muncul di mana saja. Tancap gas dikit, tiba-tiba bertemu jalanan bolong menganga. Sebetulnya ada jalur alternative via pesisir pantai. Lewat Badak. Namun kondisinya serupa. Bahkan ada jembatan rusak di kawasan Marangkayu. Masyarakat sekitar menjadikan itu sebagai mata pencaharian tambahan. Mereka memperbaiki jembatan untuk kemudian manarik imbal jasa dari para pengguna jalan. Selain jalan nasional, dari data yang dihimpun media ini, ruas jalan provinsi yang rusak panjangnya mencapai 101,49 Km. Kemudian yang rusak berat 169,13 Km dan kondisi sedang 216,1 km. Sementara jalan yang kondisinya baik ada 408,38 km. REFOCUSING DAN ODOL Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (KPIJ) Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Purnyoto, akhir Maret lalu—seperti yang dilansir website Pemprov Kaltim, mengakui banyaknya jalan nasional yang rusak di Kaltim. Penyebabnya karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi. Sehingga rencana pembangunan infrastruktur harus menyesuaikan. “Salah satu permasalahan yang dihadapi untuk preservasi dan pembangunan ruas jalan nasional di Kaltim tahun 2020-2021 adalah refocusing anggaran,” katanya. Permasalahan berikutnya adalah aktivitas kendaraan ODOL (over dimension over load) yang melintasi jalan nasional di Kaltim. Kemudian alih fungsi lahan akibat kegiatan pertambangan. Aktivitas tambang ini memberi banyak kontribusi terhadap kerusakan jalan nasional. Namun demikian, tahun 2021 sudah dilakukan preservasi jalan dan jembatan nasional. Pemeliharaan rutin jalan sepanjang 1.591,15 km. Lalu rehabilitasi dan rekonstruksi jalan sepanjang 148,92 km. Sedangkan tahun ini, untuk pemeliharaan jalan dan jembatan nasional terdiri dari pemeliharaan rutin sepanjang 1.581,70 km, rehabilitasi/rekonstruksi jalan 113,93 km, pemeliharaan rutin jembatan 5.999,6 meter dan preservasi jembatan 2.125,7 meter. Menurut Purnyoto, tahun 2022 ini Kementerian PUPR telah menyiapkan dana APBN untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan sebanyak  Rp 1,1 triliun. Itu tersebar untuk seluruh ruas jalan nasional di Kaltim. Pekerjaan-pekerjaan yang sedang dan akan dilakukan di tahun 2022, di antaranya adalah  jalan rusak dan berlubang di depan Bandara APT Pranoto Samarinda ke arah Bontang. Tahun ini rute untuk Samarinda ke Bontang diharapkan sudah mulus. "Untuk Simpang 3 Lempake - Simpang 3 Sambera - Santan, alokasi pagu indikatif yang kita siapkan sebesar Rp 136,15 miliar," kata Purnyoto, seperti dikutip kaltimprov.go.id. Angka ini, kata dia, menjadi yang terbesar di antara peta rencana penanganan tahun 2022 untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan. Bukan hanya mulus hingga Santan, APBN pun juga disiapkan untuk preservasi jalan Santan - Bontang hingga dalam Kota Bontang. "Untuk jalur Santan sampai dalam Kota Bontang, APBN kita alokasikan sebesar Rp 35,43 miliar". Akhir tahun ini, diharapkan kondisi jalan dari Samarinda menuju Bontang akan lebih baik sehingga waktu tempuh bisa lebih singkat. Selain perbaikan jalan dari Samarinda – Bontang, BBPJN juga sudah mengalokasikan anggaran untuk jalur trans Kukar – Kubar hingga batas Kalimantan Tengah (Kalteng). Kemudian preservasi jalan dan jembatan juga dilakukan ke wilayah utara. Mulai Bontang -Sangatta – Simpang Perdau dan Pelabuhan Maloy (KEK MBTK) hingga Tanjung Redeb, Berau. Ke arah selatan, perbaikan jalan juga dilakukan mulai Penajam hingga Kerang (batas Provinsi Kalsel). Penanganan preservasi jalan ini dilakukan menggunakan dana singel year contract (SYC) dan multiyears contract (MYC). (dah) Berikut, Rencana Reservasi Jalan dan Jembatan di Kalimantan Timur Tahun 2022:    Tahun ini, APBN secara keseluruhan mengalokasikan preservasi atau pemeliharaan jalan dan jembatan sebanyak Rp 1,1 triliun untuk seluruh ruas jalan nasional di Kalimantan Timur. Berikut rinciannya: Jalur menuju wilayah utara Kaltim
  1. Perbaikan jalan rusak dan berlubang di depan Bandara APT Pranoto Samarinda ke arah Bontang. (Sedang berjalan. Target tahun ini mulus)
  2. Untuk Simpang 3 Lempake - Simpang 3 Sambera hingga Santan. (Alokasi pagu indikatif disiapkan Rp 136,15 miliar).
  3. Juga disiapkan untuk preservasi jalan Santan - Bontang dan dalam Kota Bontang (Rp 35,43 miliar).
  4. Dari Bontang -Sangatta hingga Simpang Perdau (Rp 44,9 miliar).
  5. Preservasi jalan akses Pelabuhan Maloy- KEK MBTK (Rp 55,7 miliar).
  6. Preservasi Jalan Simpang Perdau – Muara Lembak – Pelabuhan Ronggang, Sangkulirang (Rp 61,6 miliar).
  7. Preservasi Jalan Batu Ampar – Simpang 3 Muara Wahau (Rp 28,3 miliar).
  8. Preservasi Jalan Simpang Perdau – Batu Ampar (Rp 43,5 miliar).
  9. Preservasi jalan Kelay – Labanan (Rp 48,7 miliar).
  10. Simpang 3 Muara Wahau – Kelay (Rp 20,4 miliar)
  11. Preservasi jalan dalam Kota Tanjung Redeb (Rp 1 miliar).
  12. Preservasi jalan juga dilakukan untuk Labanan – Tanjung Redeb – Batas Bulungan (Rp 48,2 miliar).
  13. Preservasi jalan Gunung Tabur, Simpang 3 Maluang – Usiran – Tanjung Batu, Dermaga Derawan, (Rp 26 miliar).
Jalur menuju Kutai Barat hingga batas Kalimantan Tengah.
  1. Untuk jalur ini meliputi preservasi jalan Loa Janan – batas Kota Tenggarong – Simpang 3 Senoni – Kota Bangun (Nilai alokasi pagu indikatifnya Rp 48,4 miliar).
  2. Pemeliharaan jalan Kota Bangun hingga Gusik (Rp 50,4 miliar)
  3. Jalan Gusik hingga Simpang Blusuh (Rp 91,9 miliar)
  4. Dari Simpang Blusuh- Simpang 3 Damai – Barong Tongkok – Mentiwan, Sendawar (Rp 18,2 miliar).
  5. Preservasi jalan Simpang Blusuh hingga batas Kalteng (Rp 107,2 miliar).
Preservasi/pemeliharaan di Balikpapan dan Samarinda:
  1. Preservasi di dalam Kota Balikpapan (Rp 12,4 miliar).
  2. Preservasi untuk Jalan Soekarno Hatta (Balikpapan) – batas Kota Balikpapan – Simpang Samboja – Loa Janan (Rp 14,5 miliar).
  3. Preservasi jalan dalam Kota Samarinda, mulai Jembatan Mahakam – Loa Janan – batas Kota Samarinda – dalam Kota Tenggarong (Rp 14,6 miliar).
  4. APBN juga mengalokasikan untuk pembangunan drainase dan kolam retensi Tol Balikpapan-Samarinda (Rp 12,8 miliar).
Wilayah Selatan Kaltim
  1. Reservasi jalan juga dilakukan mulai Kerang, batas Provinsi Kalsel hingga batas Kota Tanah Grogot (dalam kota) – Lolo – Kuaro (Rp 60,4 miliar).
  2. Preservasi jalan Kuaro – Batu Aji (Rp 113,9 miliar)
  3. Preservasi jalan Kuaro – Kademan – Penajam (Rp 20,6 miliar).
Kabupaten Mahakam Ulu Kabupaten Mahakam Ulu beberapa pekerjaan pembangunan jalan yang akan dilakukan adalah:
  1. Long Bagun - Tering 1 (Rp 24,2 miliar)
  2. Tiong Ohang - Long Pahangai 3 (Rp 30,7 miliar)
  3. Long Bagun - Tering 3 (Rp 45 miliar)
  4. Long Pahangai - Long Boh (Rp 45 miliar).
Bukan hanya jalan, pemerintah juga akan membangun jembatan tahun 2022 ini. Beberapa jembatan nasional yang akan dibangun adalah:
  1. Pembangunan jembatan paralel perbatasan ruas Tiong Ohang – Long Pahangai/paralel perbatasan II (MYC SBSN) (Rp 20,4 miliar). Pembangunan jembatan paralel perbatasan ruas Tiong Ohang – Long Pahangai/paralel perbatasan IV (MYC SBSN) Rp 43,2 miliar.
  2. Pembangunan Jembatan Sungai Ratah (MYC) Rp 60 miliar, paket pembangunan jembatan paralel perbatasan V (UMYC SBSN) Rp 36,3 miliar.
  3. Pembangunan jembatan juga dilakukan untuk fender Jembatan Pulau Balang (UMYC) Rp 85,4 miliar
  4. Pembangunan jembatan gantung 1 dan 2 masing-masing dengan alokasi Rp 4 miliar.
*/Penanganan preservasi jalan ini dilakukan menggunakan dana singel year contract (SYC) dan multiyears contract (MYC). Sumber data: Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Website Pemprov Kaltim (www.kaltimprov.go.id).
Tags :
Kategori :

Terkait