Diuntungkan Geografis, Malaysia Berminat Investasi di Ibu Kota Nusantara

Selasa 29-03-2022,15:25 WIB
Reporter : diskal16
Editor : diskal16

BALIKPAPAN – Gaung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, menarik minat Malaysia. Karena lokasi IKN secara geografis yang lebih dekat,  khususnya wilayah administratif Sabah dan Serawak yang masih dalam satu pulau. Nusantara yang akan dibangun di Penajam Paser Utara, memikat para pejabat setingkat perdana menteri di Malaysia untuk berkunjung. Kunjungan rombongan Yang Berhormat (YB) Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia (hal ehwal Sabah dan Serawak) Datu Sri Panglima Dr Maximus Johnity Ongkili, menghabiskan sekitar sepekan. Mereka berkeliling dari Jakarta, ke Samarinda, kemudian ke Balikpapan dan akan diteruskan dengan mengunjungi titik nol IKN di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Meninjau dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi terkait perkembangan IKN. Di Balikpapan, rombongan menteri Malaysia yang berjumlah sekitar 30 orang, disambut makan malam oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat, di Hotel Gran Senyiur, Senin, 28 Maret 2022. "Sebelumnya kami ke Jakarta dulu untuk bertemu otoritas yang membuat perancangan Nusantara," ujar Dr Maximus, membuka pembicaraan hubungan bilateral Indonesia - Malaysia, terkait IKN Nusantara. Pria yang berdarah Dayak itu lebih banyak membicarakan dampak positif ekonomi di perbatasan. Khususnya kawasan Sabah dan Serawak pasca penetapan IKN Nusantara. Serta membahas ketertarikan Malaysia untuk membangun hubungan kerja sama untuk menyokong IKN Nusantara, dengan berinvestasi di berbagai sektor. "Kami melihat IKN Nusantara ada impact terhadap ekonomi Sabah dan ekonomi Serawak," ungkapnya. Satu hal yang dia pastikan, bahwa pemerintah Indonesia melalui Badan Otorita IKN Nusantara telah membuat jadwal sedemikian rupa terhadap rencana pembangunan di IKN. "Khususnya Sabah dan Serawak, watching carefully (akan melihat secara seksama) untuk berpartisipasi dalam investement yang akan datang," katanya. Menurutnya sektor-sektor yang menarik minat Malaysia antara lain agrikultur dan pendidikan serta kesehatan. Selain itu salahsatu sektor yang penting diberi perhatian, kata dia, yakni pelestarian hutan dan menjaga kekayaan alam Kalimantan, yang memiliki potensi serapan karbondioksida (CO2). "Banyak tuduhan yang dibuat oleh dunia mengenai penanaman kelapa sawit, coal mining, kita perlu memperhatikan Carbon Object Issue, kelangsungan kita, dan juga (sektor) budaya," urainya. Konektivitas melalui jalur penerbangan juga menjadi salah satu yang penting dan sudah dibahas pemerintahan Malaysia. Di mana untuk saat ini, Malaysia membuka lebih banyak rute penerbangan Sabah-Serawak dan Southern Filipina. Tak menutup kemungkinan, penerbangan lintas negara dan perhatian jalur transportasi ke Kalimantan Timur akan semakin menarik untuk dibahas di masa depan, katanya. Sementara itu, Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat menyambut baik kedatangan perwakilan pemerintah Malaysia. Di mana pertemuan malam itu, memberikan optimisme dan membuka keran investasi yang lebih besar untuk IKN Nusantara, dan khususnya untuk Balikpapan sebagai daerah penyangga. Menurutnya, Sabah dan Serawak adalah pusat industri terbesar Malaysia. Meskipun jumlah populasi terbanyak ada di Kuala Lumpur. Maka kehadiran pejabat tinggi Sabah dan Serawak di Kalimantan Timur akan berdampak terhadap kerja sama potensi bisnis dan investasi di masa depan. "Setelah IKN diketuk Presiden Jokowi, maka dubes-dubes negara lain juga akan ikut pindah ke Nusantara. Nah, salahsatu daerah penyangga adalah Balikpapan," katanya. Dalam presentasinya di hadapan para pejabat Malaysia, Yaser menawarkan beberapa opsi investasi jangka panjang yang menarik. Baik di sektor properti, kesehatan dan pendidikan. Lantaran, kata dia, IKN Nusantara dipastikan berdampak pada pertambahan bonus demografi. "Di Balikpapan masih banyak lahan tidur seperti di Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur," ujarnya. Kemudian dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan pada akses pendidikan juga meningkat. Ia berharap ada kerja sama di bidang pendidikan. Sebab ada banyak pengurus Kadin, maupun generasi muda lainnya dari Balikpapan, yang menimba ilmu di negeri jiran. "Kadin menawarkan, bagaimana agar Malaysia juga menghadirkan universitas berkelas internasional berstandar Cambridge dengan silabus Inggris untuk bisa dibangun di Balikpapan," katanya. Menurutnya, para pengusaha akan mengupayakan hal tersebut. Seperti menyediakan tempat dan membantu proses perizinan, bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan. "Saya juga menyampaikan bahwa pemerintah kota sangat terbuka terhadap foreign direct investement, siapapun itu apa lagi dari Malaysia yang satu rumpun, satu budaya dan kultur. Seharusnya tidak terlalu sulit untuk bisa masuk dan menyesuaikan kondisi dan situasi di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, " ungkapnya. Pertambahan penduduk hingga mencapai sekitar 1,5 juta jiwa di kawasan IKN Nusantara, juga disebutnya akan membutuhkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional. Sehingga kerja sama di bidang kesehatan juga sangat baik untuk ditawarkan dibangun di Balikpapan. "Dari tiga poin itu bisa dikembangkan," terangnya. Selain itu, Yaser juga menggambarkan kondusivitas Balikpapan menjadi salahsatu faktor yang memikat banyaknya perusahaan-perusahaan swasta yang berkantor pusat di Balikpapan. Mulai dari perusahaan minyak dan gas hingga manufaktur. Hanya saja, selama masa pandemi dan defisit ekonomi yang terjadi secara global, membuat banyaknya lahan tidur yang dikuasai perusahaan, belum digarap dengan maksimal. "Maka perusahaan juga mengatakan kalau itu memang visible untuk digarap, maka mereka juga siap berkolaborasi dan membeli konsesi-konsesi, IUP lahan, kalau itu cukup menguntungkan bagi mereka," katanya. Adapun tindaklanjut dari pertemuan ini, Kadin disebutnya akan berkomunikasi lebih intens untuk segera mengajukan MoU kerja sama bilateral." Dalam waktu dekat," katanya kepada Disway Kaltim - nomorsatukaltim.com. Kedatangan para pejabat tinggi Malaysia ke Indonesia, diawali pertemuan dengan pemerintah pusat di Jakarta untuk membicarakan latar belakang pemindahan IKN. Kemudian, dilanjutkan berkunjung ke Samarinda untuk bertemu dengan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Hardjanto. Rencananya, rombongan pejabat Malaysia juga akan bertandang ke lokasi titik nol IKN Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU), Selasa 29 Maret 2022, hari ini. (ryn/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait