DPRD Balikpapan Sidak Distributor Migor

Senin 14-03-2022,14:04 WIB
Reporter : diskal16
Editor : diskal16

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - DPRD Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi distributor minyak goreng (migor) di Balikpapan. Sedikitnya ada dua lokasi yang dikunjungi rombongan DPRD Balikpapan bersama perwakilan emak-emak Balikpapan dan Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Senin 14 Maret 2022. Dua distributor migor itu adalah Anugerah Cahaya di Kariangau, yang selama ini mendistribusikan migor merek Sanco dari Surabaya. "Kami sempat ngecek gudang dan berbicara dengan ownernya. Kami juga sempat bertanya terkait kelangkaan," ujar Anggota DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri, ditemui usai sidak. Ia menyebut tujuan sidak kali ini terkait kelangkaan migor dan harga yang melambung. Dari informasi yang dia terima, distributor migor Anugerah Cahaya biasanya menerima pengiriman 4 konteiner setiap bulan. Namun sudah selama dua pekan belakangan, jatah migor merek Samco yang diterima distributor ini mengalami penurunan hanya 1 kontainer saja setiap bulan. Adapun setiap kontainer berisi sekitar 19 ribu liter migor. "Jadi 74 ribu liter untuk Anugerah Cahaya, per bulan. Permasalahannya sekarang hanya dijatah 1 kontainer setiap bulan," terangnya. Ia menyebut, kondisi ini belum diketahui akan berlanjut sampai berapa lama. Politisi Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Barat itu menyebut akan menghubungi produsen migor merek Sanco di Surabaya untuk memastikan alasan pengurangan jatah untuk distributor Anugerah Cahaya. "Apakah bahan bakunya yang memang tidak ada atau seperti apa," katanya. Kemudian Anggota DPRD Balikpapan juga mendatangi gudang besar distributor migor lain, yang berlokasi di Kilometer 2,5, Jalan Soekarno Hatta, Balikpapan Utara. Distributor ini menyalurkan migor merek Madina asal Medan. "Ini normal. Setiap bulan bisa sampai 6 kontainer," ungkapnya. Hanya saja, permintaan migor di pasaran membengkak. Sehingga kondisi di Balikpapan tetap mengalami kelangkaan. "Mungkin merek yang lain seperti Bimoli, Filma dan lain-lain yang berkurang," katanya. Dari hasil sidak kali ini, DPRD Balikpapan berkesimpulan bahwa ada masalah pengiriman distributor dari pusat yang terkendala. "Memang ada yang mengurangi jatah. Sehingga terjadilah kelangkaan," katanya. Namun demikian, Alwi menyebut tidak bisa menelan bulat-bulat informasi yang dia terima. Alwi memastikan akan mencari akar masalah kelangkaan migor di Balikpapan, dengan menganalisa lokasi-lokasi penyaluran migor dari kedua distributor yang ada di Balikpapan. "Nanti jam 2 kami dapat laporannya. Kemana saja disalurkan dan berapa banyak. Yang kita takutkan ada penimbunan," tukasnya. Ia mencontohkan, 200 dus dikirimkan ke salahsatu toko besar, ternyata hanya sebagian yang dijual. Sementara sebagian lagi ditimbun untuk menunggu harga migor melambung. Selain itu, lanjutnya, ada kemungkinan pembeli dari pasar yang menimbun migor. "Ini kuncinya sebenarnya di pasar (tradisional). Kalau di minimarket sebenarnya harganya normal. Sebenarnya yang harganya membengkak yabg eceran," imbuhnya. Ke depan, kata dia, DPRD Balikpapan akan menindak lanjuti permasalahan ini. Namun Alwi menyebut perlu berkoordinasi dengan Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh. "Kami akan tunggu penugasan dari Ketua DPRD Balikpapan," katanya. (ryn)

Tags :
Kategori :

Terkait