Suplai Kurang, Harga Daging Sapi dan Bawang Merah di Kabupaten Paser Naik

Senin 07-03-2022,17:18 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

PASER - Beberapa komoditas di Kabupaten Paser mengalami kenaikan harga. Di antaranya harga daging sapi yang sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu. Kemudian bawang merah dari Rp 38 ribu menjadi Rp 42 ribu per kilogram. Naiknya harga daging sapi ditengarai minimnya suplai. Di mana ketersedian didatangkan dari luar daerah. Seperti dari Penajam Paser Utara (PPU), Samarinda hingga Sulawesi. Salah seorang pedagang sapi di Pasar Penyembolum Senaken, Asrani mengatakan, daging sapi yang dijualnya harganya bervariatif, berkisar Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. "Rp 130 ribu untuk daging sapi yang sudah didinginkan atau freezer. Sedangkan Rp 140 ribu untuk daging segar," ucap Asrani, kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim-Kaltara, Senin (7/3/2022). Ia menyebut, pasokannya disuplai dari Kecamatan Babulu (PPU) dan Kota Samarinda. Jika hanya mengharapkan pasokan sapi lokal diyakini tidak bakal cukup. Selain suplai yang kurang, penyuplai juga terkadang menaikkan harga sehingga para pedagang daging pasar mau tidak mau juga mengikuti. "Otomatis kami juga ikut naikkan harganya. Fleksibel saja, kadang naik kadang juga harga turun," sambungnya. Jelang Ramadan, kemungkinan harga daging sapi bakal melonjak. Namun harganya tidak semena-mena keinginan dari penjual. "Paling naiknya itu minimal Rp 10 ribu, tapi lihat kondisinya saja lagi nanti," terang Asrani. Hal senada dikatakan pedagang sapi lainnya, Daher. Ia mengaku pasokan suplai memang berkurang. Daging sapi yang ia jual didatangkan dari Samarinda hingga Sulawesi. "Harganya sekarang Rp 140 ribu per kilogram," singkatnya.   Bahkan sesama penjual daging sapi kerap bertransaksi jual-beli. Tentunya cukup membayar harga modal. Ketimbang tak habis terjual, kembali modal saja mereka sudah bersyukur. Animo pembeli sendiri sangat jauh berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19 mewabah. Biasanya dalam sehari berhasil menjual 70 sampai 80 kilogram, kini turun drastis. Mencapai setengahnya saja sudah sangat bersyukur. Terpisah, pedagang bawang merah di Pasar Penyembolum Senaken, Nurul menuturkan, naiknya harga bumbu dapur ini telah terjadi sepekan terakhir. Sebelumnya dijual Rp 40 per kilogram kini menjadi Rp 42 ribu per kilogram. "Bahkan sebelumnya sempat Rp 38 ribu per kilogram. Sekarang modal beli saja dari distributor sudah Rp 38 ribu," jelas dia. Sementara distributor bawang di Pasar Penyembolum Senaken, Khamdi bilang, harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan bervariasi. Mulai Rp 34 ribu, Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram. Perbedaan harga tersebut disesuaikan dengan kualitas bawang. Naiknya harga bawang merah tersebut dipengaruhi stok bawang dari Sulawesi dan Bima saat ini kosong. Kini tersedia hanya ada dari Surabaya. "Yang mahal ini barangnya dari Surabaya, kalau yang murah dari Sulawesi cuma bawangnya lebih kecil-kecil dibandingkan dari Surabaya," akunya. Naiknya harga bawang merah ini bukan karena menjelang Ramadan. Namun karena pasokan dan keterlambatan kapal yang membawa bawang ke Paser. Informasi yang ia terima jika ombak tengah meninggi. (asa/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait