Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab di sapa Gus Yahya, memastikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta sejumlah tokoh, dan ulama akan menghadiri prosesi pengukuhan pengurus baru Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Gus Yahya, telah lebih dulu hadir di Kota Minyak, untuk memastikan segala persiapan kegiatan pengukuhan PBNU, yang akan digelar di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Senin 31 Januari, 2022, pagi ini. “InsyaAllah Presiden hadir, Wapres hari ini sudah ada di sini,” kata Gus Yahya ketika ditemui di sela-sela gladi bersih, Minggu (30 Januari 2022, petang. Rencananya, pengukuhan dan pelantikan pengurus PBNU akan dipimpin langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar. Sedangkan Presiden diundang untuk memberikan sambutan pengukuhan. Sebagian pengurus yang dikukuhkan telah hadir di Balikpapan. Sedangkan ada beberapa pengurus yang tidak bisa hadir namun tetap akan mengikuti prosesi pengukuhan secara daring. Pengukuhan kali ini juga disiarkan secara langsung melalui 750 kanal YouTube Santri serta kanal YouTube NU Online, sehingga setiap pengurus Cabang, MWCNU hingga Ranting NU dapat mengikuti kegiatan tersebut. Pengukuhan juga akan didahului penandatanganan MoU antara PBNU dengan dua kementerian, di antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Gus Yahya menyebut, kerja sama yang ditandai dengan MoU antara PBNU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait untuk memberdayakan kampung nelayan. Sedangkan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terkait tentang peremajaan kebun kelapa sawit dan reboisasi yang melibatkan petani kecil pinggir hutan. MoU juga akan langsung ditindaklanjuti dengan pencanangan kampung nelayan mandiri di NTT yang akan digelar pada tanggal 5 Februari 2022. Sedangkan pemberdayaan masyarakat petani sawit akan dicanangkan di Palembang pada 11 Februari 2022. Sementara itu, di lokasi pengukuhan Pengurus baru PBNU kali ini juga digelar pameran Manuskrip Turots, atau pameran kitab-kitab klasik karya ulama Nusantara. Ada banyak kitab yang dipamerkan. Bahkan ada sebuah kitab yang dimaknai atau dikasih arti oleh Syaikhona Kholil Bangkalan. “Pameran turots ini diinisiasi beberapa kiai muda yang menginginkan apa yang mereka sebut Nahdlatul Turots yang berarti kebangkitan warisan intelektual ulama Nusantara,” kata Gus Yahya. Kitab-kitab yang dipamerkan menggambarkan tentang betapa kaya warisan intelektual Nusantara sebagai sebuah pergulatan dari para ulama Nusantara. “Manuskrip yang dikumpulkan para kiai muda ini ada yang sangat tua bahkan ada karya yang belum diterbitkan,” kata Gus Yahya. Karya para ulama Nusantara ini menunjukkan betapa kuatnya Islam Nusantara yang memiliki rujukan yang otentik dan kokoh untuk wawasan keagamaan. “Kita memiliki struktur keagamaan kita sendiri yang tidak kalah kokoh dibandingkan struktur keagamaan dari belahan dunia mana pun,” imbuhnya. (ryn/eny)
Gus Yahya Pastikan Presiden Jokowi Bakal Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU di Balikpapan
Senin 31-01-2022,06:52 WIB
Editor : diskal16
Kategori :