Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Marah. Sangat marah. Nyaris semua masyarakat Kalimantan Timur. Bisa dibilang hari Minggu kemarin menjadi hari marah se-Kaltim. Itu setelah beredar sebuah potongan video. Yang menampilkan seseorang bernama Edy Mulyadi. Yang didampingi puluhan orang di sekitarnya. Sedang melakukan siaran pers. Terkait dengan ketidaksetujuan mereka. Mengenai berpindahnya ibu kota negara. Dari Jakarta ke Nusantara- nama baru IKN. Yang lokasinya di Kaltim. Tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara-PPU dan Kabupaten Kutai Kertanegara. Anda semua tentu sudah lihat sendiri videonya. Yang sudah menyebar kemana-mana. Di mana kalimat-kalimat yang disuarakan Edy menurut masyarakat Kaltim sudah sangat merendahkan. Dan telah menyinggung perasaan warga Kaltim. Baik yang ada di Kaltim. Maupun yang sedang berada di luar Kaltim. Edy Mulyadi merupakan mantan wartawan senior yang pernah pernah bekerja di berbagai media ternama di Tanah Air. Dirinya juga pernah maju. Menjadi calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera pada April 2019 silam. Saat itu dia mendapatkan nomor urut delapan. Untuk daerah pemilihan Jakarta III: Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Namun dia gagal dalam pileg tahun itu. "Dia itu kurang jauh mainnya," ujar seorang kawan. Yang mengomentari ramainya medsos kemarin. Bisa jadi apa yang dikatakan kawan tersebut benar juga. Kalau melihat perkembangan saat ini. Kaltim memang terus membangun. Jalan tol pun sudah ada di Kaltim yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan wilayah-wilayah yang ada di Kaltim. Termasuk lokasi IKN. Ada dua pintu tol yang bisa diakses di Kota Balikpapan. Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta dan di kawasan Manggar di Jalan Mulawarman. Misal kalau Anda dari Bandara Sepinggan. Dan anda ingin menuju lokasi IKN. Anda tinggal masuk lewat gerbang Tol Manggar. Dan keluar di gerbang tol Samboja. Waktunya juga tidak lama. Sekira 30 menit. Setelah itu Anda bisa langsung menuju lokasi IKN. Anda pasti sudah pernah mendengar. Dan membaca mengenai biaya pembangunan rumah jabatan Bupati PPU. Yang terletak di pinggir pantai. Di pesisir pantai Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam. Yang nilainya sekitar Rp 34 miliar. Yang dilengkapi dengan fasilitas dermaga. Untuk tempat sandar speedboat. Rasanya belum ada rumah jabatan seorang bupati bernilai seperti itu. Dengan letak di bibir pantai. Lengkap dengan dermaganya. Begitu luar biasanya. Tempat wisata juga banyak di Kaltim. Pun di PPU. Yang bisa di-explore. Mulai wisata air sampai wisata alam. Dari pantai sampai gua batu. Dari penangkaran hewan sampai kebun raya. Dua kota penyangga: Balikpapan dan Samarinda sangat maju perkembangannya. Gedung-gedung tinggi. Pusat perbelanjaan. Tempat wisata, taman kota ada di dua kota itu. Jadi kalau masih ada yang bilang tempat jin buang anak. Pasti anak yang dibuangnya sangat keren. Kalau ada yang bilang siapa yang mau pindah ke Kaltim? Ya pasti Banyak. Belum jadi IKN saja sudah banyak yang datang. Atau jangan-jangan yang bilang memang tidak tahu perkembangan Kaltim saat ini. Artinya peran serta masyarakat Kaltim mempromosikan daerahnya masih sangat kurang. Sampai-sampai Edy Mulyadi. Dan orang-orang di sekitarnya dalam video tidak tahu. Memang sih. Misal kalau kita ke Jogja. Pasti wajib hukumnya berfoto di Ikon Jogja. Apapun itu. Dan membaginya di medsos kita masing-masing. Pernahkah itu kita lakukan waktu di daerah kita? Taukah kita apa yang dilakukan pemerintah daerah kita untuk mengenalkan atau mem-promosikan Kaltim? Kalau bukan kita. Siapa lagi yang mau promosikan daerah kita. Peran Kaltim masih sangat luar biasa untuk negeri ini. Dan selalu menjadi sorotan. Perkembangannya. Pembangunannya. Ekonominya. Hukumnya. Menjadi perhatian pusat. Setiap kegiatan nasional, Kaltim selalu ada wakilnya. Sampai untuk rasuah pun. Kaltim juga ada wakilnya. Bahkan yang termuda. (*/jurnalis Disway Kaltim)
Marah Edy dan Promosi Kaltim
Selasa 25-01-2022,11:57 WIB
Editor : Disway Kaltim Group
Kategori :