Rizal Effendi Masuk Bursa Perwakilan Daerah di Otorita IKN

Jumat 21-01-2022,08:49 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Presiden Joko Widodo punya waktu dua bulan untuk mengangkat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) seiring disahkannya UU IKN, Selasa (18/1/2022). Dalam sebuah kesempatan, presiden menyebut kepala otorita punya pengalaman sebagai kepala daerah. Sejumlah tokoh Kalimantan Timur menyorong Wali Kota Balikpapan dua periode, Rizal Effendi kepada Jokowi. Nama Wali Kota Balikpapan dua periode, Rizal Effendi mulai disebut dalam bursa kandidat Ketua Otorita Ibu Kota Negara. Mantan jurnalis yang lama terjun di dunia politik itu dianggap memenuhi salah satu syarat yang diusulkan Presiden Jokowi. Rizal Effendi pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Utusan Golongan, beberapa tahun menjelang reformasi. Namanya kemudian diperhitungkan ketika maju dalam Pilkada Balikpapan pada 2006-2011 berpasangan dengan Imdaad Hamid. Karier politiknya terus melejit ketika memenangi Pilkada Balikpapan 2011-2016 dan terpilih lagi untuk periode 2016- 2021. Selama dua periode kepemimpinannya, sejumlah kemajuan ditorehkan. Berbagai penghargaan nasional dan internasional ia peroleh, di antaranya, penghargaan Balikpapan sebagai Kota Terbersih di Asia Tenggara. “Saya kira banyak yang kita bisa dorong. Salah satunya adalah mantan wakil gubernur, Farid Wadjdy. Kemudian beberapa mantan kepala daerah, Pak Rizal Effendi, Syaharie Jaang juga bisa,” kata anggota DPRD Kaltim, Syafruddin, Kamis (20/1/2022). Politikus PKB itu berharap Pemprov Kaltim mengusulkan nama-nama tokoh yang berpotensi menjadi bagian Otorita IKN kepada pemerintah pusat. Menurutnya, calon ketua maupun anggota wajib memiliki manajemen kepemimpinan yang kuat sehingga bisa mengomandoi instrumen dalam pembangunan IKN. “Keberadaan tokoh Kaltim ini penting, supaya bisa memahami karakter, budaya, tradisi orang Kaltim. Jadi, mampu mengakomodir nilai lokalitas,” kata ‘vokalis’ Karang Paci itu. Rizal Effendi disebut salah satu tokoh Kaltim yang memiliki segudang pengalaman dan kemampuan memimpin. Syafruddin menyebut usulan putra daerah ini semata-mata bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ia hanya berharap agar tokoh Kaltim yang masuk dalam struktural bisa mengakomodir suara warga. Dukungan agar tokoh Kalimantan Timur masuk dalam struktur Badan Otorita IKN juga disuarakan akademisi, Izradi Zainal. Rektor Universitas Balikpapan itu menyebut banyak tokoh Kaltim yang tak kalah hebat dengan tokoh-tokoh dari Jawa. "Saya tidak akan masuk di domain 01 (ketua). Itu hak prerogatif Presiden. Tapi setidaknya kita harus masuk di jajaran 02 atau anggota," ujar pengamat IKN ini. Isradi Zainal bahkan telah membentuk Forum Kalimantan Universities Consortium, supaya ada tokoh Kaltim masuk dalam jajaran pengurus Badan Otorita. Forum yang terdiri dari 24 rektor merekomendasikan para akademisi dan praktisi asal Kaltim.  Terkait peluang Rizal Effendi, Isradi tak membantahnya. "Bisa iya, bisa tidak," katanya. Baginya, nama tidak penting. Yang terpenting adalah kompetensi seseorang itu mampu mengawal dan memimpin IKN.   "Saya tidak bicara nama orang. Yang penting memenuhi kriteria," tandasnya. Kriteria pertama, menurutnya, adalah orang yang memiliki kemampuan memimpin dan punya pengalaman sebagai kepala daerah. Kedua, memiliki kemampuan mengembangkan SDM. Dan ketiga, mampu berbicara lantang, salah satunya menyuarakan untuk menolak tambang di lokasi IKN. Sesuai dengan visi green forest and sustainable city. Selain itu, ia menilai dari kalangan akademisi juga cocok memimpin IKN. Terutama yang memiliki kepedulian pada lingkungan dan masyarakat, memiliki jaringan internasional yang luas, dan fasih berbahasa asing. Karena nantinya IKN akan dikenal sebagai kota dunia. DUKUNGAN SMSI Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim Abdurrahman Amin secara gambling menyorong nama Rizal Effendi. Menurut Abdurrahman, Rizal dianggap sosok yang cocok menjembatani kepentingan pemerintah pusat dengan masyarakat di wilayah IKN. “Harus didukung. Pertimbangannya Pak Rizal adalah mantan birokrat, putra daerah dan orang Balikpapan yang beririsan langsung dengan wilayah IKN,” kata Rahman, Kamis (20/1/2022). Sehingga secara adminstrasi dan karakter tersebut, seharusnya membuat Rizal bisa diterima masuk dalam struktur badan otorita. Lagi pula masuknya Rizal dianggap bisa membuat keberadaan badan otorita diterima oleh masyarakat. “Pertimbangan lain karena dia punya pengalaman dan kemampuan waktu dua periode memimpin Balikpapan. Itu akan lebih mudah diterima oleh masyarakat sekitar IKN,” imbuh Rahman. Bahkan dengan tegas SMSI tidak hanya mendukung. Tapi juga mendorong agar hal itu bisa terwujud. Bukan karena sosok Rizal yang juga mantan jurnalis. Tapi dari pengalaman dan ketokohannya, Rizal dinilai lebih tepat masuk. “Karena kebetulan beliau juga jurnalis, ya, sekalian kami dukung,” pungkasnya. Sementara dikonfirmasi secara terpisah, Rizal Effendi menyampaikan terima kasih. “Saya berterima kasih kepada masyarakat atas usulan itu. Memang dorongan ini sudah ada sejak lama. Ini bukan hanya soal saya, tapi kepentingan Kalimantan Timur,” katanya. Rizal menegaskan, banyak tokoh Kaltim yang kompeten. Karena itu, ia mendoakan ada keterwakilan Kaltim di badan otorita IKN. “Secara pribadi saya siap menerima dorongan dan aspirasi masyarakat Kaltim,” pungkasnya. Dalam pernyataan baru-baru ini, Presiden Joko Widodo membeberkan IKN akan menjadi kota sehat, efisien, yang produktif dan zero emission. Butuh waktu 15-20 tahun pembangunan IKN selesai. Tetapi, dia berharap, pada 2024 istana serta 4-6 kementerian sudah bisa dipindah. "Yang penting infrastruktur terlebih dahulu kita harapkan pembangunan di luar istana itu dari investasi juga," kata Jokowi dalam acara Pertemuan Presiden dengan Pemimpi Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Rabu (19/1). Soal nama-nama kandidat Kepala Badan Otorita IKN, pada 2 Maret 2020, Jokowi juga sempat membeberkan beberapa kandidat mulai dari Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro hingga Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. KRV/DSH/BOY/YOS

Tags :
Kategori :

Terkait