Menunggak sejak Maret

Rabu 06-11-2019,14:01 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Persoalan tunggakan pembayaran klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, hampir terjadi di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Berau, khususnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Informasi dari sumber yang enggan namanya disebutkan, tunggakan klaim BPJS kepada RSUD cukup besar, bahkan sangat berdampak kepada kondisi keuangan rumat sakit plat merah tersebut. Dan diperkirakan manajemen hanya akan sanggup menerima pasien BPJS dalam waktu dua bulan lagi. Dikonfirmasi, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso menuturkan, pembayaran klaim BPJS terkahir kali pada Maret 2019 lalu. Sementara, April hingga Selasa (5/11), belum dilakukan pembayaran. “Rincian tagihan sudah kami berikan kepada pihak BPJS untuk mengklaim pembayaran,” katanya kepada DiswayBerau. Meski demikian, Nurmin enggan memperlihatkan rincian dan jumlah tagihan yang diklaim ke BPJS Kesehatan. Ia berdalih, rincian rumah sakit belum valid, dan harus diverifikasi terlebih dahulu oleh penyelenggara jaminan sosial tersebut. Kendati tidak memperlihatkan rincian dan nominal tagihan, disebutkan Nurmin, klaim BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan, bisa mencapai Rp Rp 2 miliar per bulan. “Tunggu diverifikasi dulu, baru bisa kami tunjukkan. Kalau sekarang tidak bisa, karena belum valid,” sebutnya. Belum valid-nya data rincian klaim BPJS, dijelaskannya, kerap terjadi ketidak sinkronan saat input data pelayanan kesehatan. Selama ini, pihaknya masih menggunakan metode manual dalam input data pasien BPJS Kesehatan. Misalnya, ada pasien rawat jalan yang secara bersamaan melakukan pengecekan kesehatan di poli penyakit dalam. Input data untuk klaim penagihannya tidak boleh terpisahkan, harus dijadikan satu. “Data ini yang kerap dikembalikan ke kami, untuk diperbaiki sebelum dilakukan pembayaran. Jadi kalau mau tahu data valid-nya? Ya di BPJS,” jelasnya. Ditanya mengenai kondisi keuangan RSUD dr Abdul Rivai, yang disebut-sebut mengalami defisit akibat tunggakan dan dikhawatirkan menganggu pelayanan peserta BPJS atau menyebabkan bangkrut, dibantah Nurmin. Hingga kini keuangan rumah sakit masih aman. Manajemen tetap profesional dalam mengelola dana yang ada. Terlebih lagi, RSUD Abdul Rivai milik pemerintah juga mendapatkan suntikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, pihaknya juga terbantukan dengan pasien umum dan asuransi lainnya, sehingga tunggakan bisa sedikit tertutupi. “Yang jelas, setiap ada dana yang masuk langsung kami input. Keuangan sejauh ini masih aman,” ungkapnya. Nurmin juga memastikan, pelayanan kesehatan di RSUD tetap berjalan optimal, khususnya bagi pasien pengguna kartu BPJS Kesehatan. “Selama ini, pelayanan tetap berjalan lancar. Pengguna kartu BPJS juga kami layani hingga kini. Kami berharap, klaim BPJS Kesehatan bisa segera dilunasi,” tandasnya. Sementara dikonfirmasi BPJS Berau belum mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. Namun, ketika dikonfirmasi Humas BPJS Balikpapan yang membawahi area Berau, mereka lagi mempersiapkan data terkait tunggakan ke RSUD. “Lagi diproseskan datanya,” ujar Yoga, humas BPJS Balikpapan. Meski demikian dia tidak menyebutkan kapan data akan diberikan.(*/jun/app)

Tags :
Kategori :

Terkait