Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menerpa Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas'ud (AGM) dan pejabat terkait mendapat respons Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim M Sa'bani. Ia prihatin ada aparatur sipil negara (ASN) yang ikut tertangkap tangan operasi tersebut. "Kita ini sudah selalu diingatkan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), untuk berhati-hati melakukan tindakan yang di luar kewenangan kita sebagai pejabat negara," kata Sa'bani kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Kamis (13/1/2022). Ia mengatakan, sebagai ASN khususnya Sekretaris Daerah (Sekda), yang merupakan pembina tertinggi di pemerintahan, harus memiliki integritas untuk jalankan profesi tersebut. Baca juga: Bupati Penajam Paser Utara Terkena OTT KPK, Wabup: Ini Musibah Untuk Kita Semua Sa'bani juga menjelaskan setiap bulan KPK selalu datang ke Kaltim. Tujuannya mengingatkan para pejabat agar tidak salah langkah dalam bertindak. Sehingga tidak perlu dilakukan pelatihan atau pembekalan khusus. Terutama bagi sekda di masing-masing kabupaten/kota. "Enggak perlu ada pelatihan dan sebagainya. Kan setiap bulan KPK selalu datang mengingatkan," sebutnya. Disinggung soal indikasi jual beli jabatan yang konon menjadi alasan dibalik adanya OTT, ia enggan menjawab lebih lanjut. "Saya enggak terlalu mengikuti. (Jabatan) Itu tergantung kemampuan masing-masing individu untuk dinilai," ucapnya mengakhiri. Sebelumnya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto saat ditemui di Makopolda Kaltim pun menyatakan bahwa OTT terjadi pada Rabu (12/1/2022) kemarin. “Iya benar, mereka (KPK) ada memberi informasi kepada saya,” ujarnya, Kamis (13/1/2022). (boy/zul) Editor: Muhammad Zulfikar Akbar
Sayangkan Oknum ASN Terjaring OTT Bupati PPU, Ini Pesan Sekprov Kaltim Sa’bani
Kamis 13-01-2022,16:37 WIB
Editor : bayong
Kategori :