Pengetap BBM Masih Jadi Persoalan

Selasa 05-11-2019,14:38 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Foto kiriman pengantre di salah satu SPBU di Berau. Di mana ada dugaan pengemudi mobil pikap mengisi sendiri BBM dalam tangki besar di bak kendaraan.(ISTIMEWA) Tanjung Redeb, Disway – Masyarakat Kabupaten Berau, sempat optimistis terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dapat mengatasi persoalan BBM, setelah membentuk tim pengawasan dan penertiban pengetap. Sayangnya, hal itu hanya berlangsung sebentar. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang memang biasa melanggar saat ini kembali berulah. SPBU terang-terangan melayani pengetap jauh lebih penting dibandingkan pengantre umum. Bahkan ada yang mengisi sendiri di tangki besar pada Minggu (3/11) lalu.   Seperti pemandangan di SPBU Sambaliung. Sebuah mobil pikap yang membawa tangki khusus terlihat sedang mengisi BBM. Tidak mengisi ke tangki kendaraan, atau jeriken, tetapi mengisi tangki khusus yang biasanya berkapasitas 1.000 liter. Tidak hanya itu, terlihat bukan petugas yang melakukan pengisian tetapi oleh pengemudi mobil pikap itu sendiri. Tak urung, hal itu membuat warga yang mengantre kesal. "Katanya ada tim, mana timnya, buat apa dibentuk kalau yang seperti ini merajalela, bukan lagi jeriken, tapi tangki besar. Isi sendiri terang-terangan, lebih parah lagi," ungkap Arpan, warga yang ikut mengantre. Meskipun pengisian oknum tersebut merupakan Pertalite yang non subsidi dan diperbolehkan, akan tetapi saat mengantre bukan seorang diri melainkan banyak pengantre lainnya. Menurut Arpan, meskipun tidak dilarang karena non subsidi setidaknya ada pembatasan juga menjaga etika sosial. "Siapa yang menjamin penjualan kepada pengetap seperti itu juga dilakukan untuk BBM jenis premium," ujarnya. Dirinya juga mengaku sudah beberapa kali menemukan kejadian serupa yang juga kadang mengisi premium. Sales Executive III PT Pertamina, Wilayah Kaltara yang juga membawahi Berau, Andi Reza menyebutkan, untuk BBM non subsidi memang tidak sama seperti premium yang disubsidi pemerintah. Tetapi untuk mengatasi persoalan kesulitan mengisi BBM di SPBU sudah pernah dilakukan sebagaimana diatur sesuai kewenangan masing-masing. Pemkab mengatur masalah pengetap, sementara Pertamina mengurusi pengelola atau pemilik SPBU. "Tetapi untuk Berau kami sudah rencanakan akan membangun 2 SPBU lagi, untuk memudahkan masyarakat mengisi BBM, semakin banyak akan semakin baik," ungkapnya. Namun untuk 2 SPBU tersebut, meskipun tidak menyebutkan lokasinya, Reza mengaku sudah ada satu lokasi yang dipilih."Tinggal satu lagi masih dicari lokasinya, jika masih kurang kami bisa menambah satu lagi SPBU," tutupnya. Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo mengatakan, jika hanya berdasarkan foto dari masyarakat dirinya tidak berani berkomentar lebih banyak, sebelum mengetahui kebenarannya. "Kalau dia mengisi kemudian jual lagi itu pengetap, tetapi saat ini, pemkab ada mengeluarkan izin khusus untuk melayani misalnya yang punya speedboat, lalu di kampung-kampung," ungkapnya. Agus pun menilai, harus ada kejelasan apakah orang di foto tersebut benar pengetap atau orang yang ditugaskan untuk mengangkut BBM khusus dimaksud. Sebab, sampai saat ini ada beberapa kampung yang masih jauh dari layanan SPBU, sehingga memerlukan opsi lain dengan menggunakan transportasi lain. "Kalau memang pengetap saya setuju itu harus ditindak, tetapi harus dibuktikan terlebih dahulu," tutupnya. (*/zuh/app)

Tags :
Kategori :

Terkait