Semua hal terkait Nataru dibahas dalam rapat koordinasi dengan sejumlah Forkopimda, stakeholder dan lintas sektoral, kemarin.
Rahmad menyebut rapat lintas instansi itu sesuai instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), untuk mempersiapkan persyaratan untuk menyambut Nataru.
"Tentunya ada pelonggaran-pelonggaran, tapi tetap menjaga protokol kesehatan (prokes)," ujarnya.
Meski kasus COVID-19 di Kota Beriman telah melandai, serta capaian vaksinasi juga sudah terpenuhi untuk mencapai herd immunity, namun Rahmad tetap mengimbau agar masyarakat jangan lengah dalam menghadapi situasi saat ini.
Ia menyebut Pemkot Balikpapan akan mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota untuk mengimbau tempat hiburan, pusat perbelanjaan dan objek wisata agar tetap melaksanakan pengetatan prokes. Sementara Pemkot Balikpapan juga akan menutup sementara alun-alun kota yang selama ini menjadi bagian dari fasilitas publik, seperti Lapangan Merdeka.
“Hal ini bagian dari instruksi pemerintah pusat, walau ada pengetatan tapi juga ada pelonggaran,” katanya.
Pun begitu dengan objek wisata, dibatasi pengunjungnya sampai 75 persen dari kapasitasnya serta akan menempatkan personel untuk pengawasan yang akan dilakukan secara bersama sama.
“Kita tunggu saja pas hari H nya, apakah ada perubahan lagi dari Pemerintah Pusat atau tidak, tapi yang diharapkan jangan ada penutupan tapi pembatasan,” imbuhnya.
Sementara itu, catatan harian penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Beriman menunjukkan hasil yang signifikan. Bahkan pada akhir pekan lalu, satgas sudah tidak menemukan adanya penambahan kasus baru atau nol kasus. Tingkat kematian akibat COVID-19 juga mengalami penurunan yang signifikan.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Balikpapan yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut kondisi pandemi di Kota Beriman saat ini juga terkait dengan tingkat vaksinasi yang sudah mencapai 96,98 persen pada dosis satu. (ryn/ava)