Tidak Merinding, Komunitas Reptil Tetap Percaya Diri Tampil Depan Umum

Minggu 03-11-2019,18:02 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Anggota komunitas reptil Kukar sedang menggendong buaya. (Rafii/DiswayKaltim)

Kukar, DiswayKaltim.com - Hanya sedikit pecinta reptil di Kukar. Pecinta hewan melata ini tergabung dalam komunitas reptil Kukar.

Berdiri sejak 2017 lalu. Tujuannya adalah memelihara hewan melata yang bagi orang awam cukup bergidik. Seperti piton, buaya, iguan. Bahkan ada pula kura-kura.

Ketua Komunitas Reptil Kukar (Korek) Evan Saputra menjelaskan komunitas ini tidak hanya sekedar senang-senang dan pamer hewan.

Tapi juga memberikan edukasi. Bahkan Komunitas Korek sejauh ini aktif sosialisasi ke sejumlah sekola.

"Kegiatan kami ke sekolah seperti ke pramuka," ungkap Evan pada Disway Kaltim.

Kebanyakan hewan reptil peliharaan anggota korek adalah ular. Ular phyton batik, ular phyton albino, ular ball phyton, dan ular sawa angin.

Bahkan saat ini Komunitas Korek sudah mencoba mengembangbiakkan ular ball phyton dan ular sawa angin.

"Pelan-pelan sudah kami ternakkan," tambah Evan.

Untuk perawatan sendiri, Evan mengatakan tidak ada hal khusus. Agar tidak diserang jamur, ular setidaknya dua minggu sekali harus dimandikan.

Dan untuk makanannya sama seperti ular pada umumnya. Namun harus diatur agar tidak obesitas bahkan mati.

Khusus ular yang diikutkan untuk kontes. Biaya untuk makanannya lebih besar.

Bisa sampai Rp 200.000 per bulannya. Karena dengan makanan yang lebih baik berpengaruh dengan corak batik pada kulit ular.

"Untuk kontes yang dinilai batiknya, body-nya ada cacat atau tidak," lanjutnya.

Saat ini anggota Komunitas Korek yang memiliki base camp di Jalan Danau Semayang Tenggarong. Sudah berjumlah hingga 32 anggota.

Tak hanya eksis keliling Kaltim, Komunitas Korek juga eksis hingga keluar daerah. Untuk memberikan edukasi maupun berkumpul dengan komunitas reptil lainnya. (mrf/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait