Samarinda, nomorsatukaltim.com – Siswa SMA sederajat di Kaltim harap bersabar dulu. Gubernur Kaltim Isran Noor bukan ingin terus mengulur kick-off PTM. Namun karena satu hal ini, pembelajaran daring harus terus dilakukan, untuk waktu yang belum benar-benar ditentukan.
Satu hal yang mengganjal belum diberlakukannya PTM untuk SMA sederajat di Benua Etam adalah vaksinasi. Yang hingga kini, ketercapaian vaksinasi untuk guru dan siswa belum mencapai target yang ditentukan.
Berdasarkan infografis terakhir Dinas Kesehatan Kaltim (Diskes) per Kamis (11/11) pukul 15.00 Wita, cakupan vaksin pada remaja sebesar 59.12 persen untuk dosis pertama dan 37.99 persen untuk dosis kedua. Bagi tenaga pendidik sendiri, masih terhitung sekitar 60 persen. Pemerintah Provinsi Kaltim menargetkan capaian vaksin guru dan siswa sudah harus 75 persen, bahkan 80 persen.
Dihubungi melalui telepon oleh Harian Disway Kaltim - Disway News Networks (DNN) pada Kamis (11/11), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi menyatakan permasalahan utama PTM SMA belum bisa dibuka karena cakupan vaksinnya yang masih terbatas.
“Kemarin Pak Sekda (Muhammad Sa’bani) memberikan statement, kalau belum nyampai 80 persen untuk guru dan 75 persen untuk siswa, belum diperbolehkan.”
“Sekarang itu belum nyampai. Sekitar 50–60 persen. Itu yang jadi masalah kita,” ungkap Anwar.
Meskipun seluruh pihak seperti BIN, TNI–Polri, maupun Diskes Kaltim telah membantu dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Namun, stok yang terbatas dari pusat lah yang mengakibatkan capaian vaksin belum mencapai target.
Sejatinya, lanjut Anwar, seluruh SMA /SMK sederajat telah siap untuk melaksanakan PTM. Namun, memang mereka hanya menanti keputusan Gubernur Kaltim untuk memberikan lampu hijau. Disinggung mengenai dampak learning loss atau hilangnya semangat belajar anak, Anwar merasa itu tidak dirasakan oleh siswa SMA.
“Kalau SD (sekolah dasar) iya, kalau SMA nggak ada. Mereka tidak kesulitan berkomunikasi dengan IT . Anak–anak sudah biasa menggunakannya. Anak juga menerima pelajarannya dan kemampuan guru kami sudah bagus–bagus. Aman–aman saja,” tegas Anwar.
Terkait pengadaan vaksin untuk pelajar, Kepala Dinkes Kaltim Padilah Mante Runa menjelaskan bahwa pertumbuhan capaian vaksinasi pelajar sebenarnya meningkat signifikan. Tetapi kembali lagi kepada jenis vaksin yang datang dari pusat. Karena siswa hanya bisa menerima jenis vaksin Sinovac dan Pfizer. Tetapi, ia telah meminta untuk vaksinasi remaja atau pelajar diprioritaskan.
“Saya sudah genjot untuk bisa remaja, jadi tolong remaja diutamakan dulu. Saya men-support untuk percepatan vaksinasi untuk pelajar,” tegas Padillah.
Saat ini, penyedian vaksin yang datang ke Kaltim adalah vaksin untuk dosis kedua kepada masyarakat. Sehingga vaksin dosis pertama remaja memang harus ditunda. Apabila, seluruh vaksin dosis kedua telah selesai, maka vaksin yang datang akan diberikan langsung kepada remaja. Diketahui, distribusi vaksin untuk remaja dalam waktu dekat berjumlah 3000 dosis untuk Kota Samarinda.
Namun apabila ditanyai soal tanda–tanda PTM akan dibuka, Anwar maupun Padilah berambisi paling tidak akhir pertengahan Bulan Desember 2021 sudah mampu mencapai target vaksinasinya. DSH/AVA