Pesut Mahakam Terus Berguguran

Rabu 10-11-2021,09:57 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

KUTAI KARTANEGARA, nomorsatukaltim.com – Penemuan bangkai Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) terus terjadi. Dalam sepekan terakhir saja, dua ekor hewan endemik Kalimantan Timur itu  ditemukan mati. Ini menjadi kematian kedelapan, pada rentang waktu 2021 hingga pekan kedua November 2021. Peneliti Pesut Mahakam, Danielle Kreb, menyatakan belum mengetahui penyebab kematian terbaru ikon Benua Etam itu. “Kita tunggu hasil pemeriksaan laboratorium BKSDA,” kata Founder Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) kepada Disway Kaltim. Teranyar, bangkai pesut ditemukan sekelompok nelayan di Dusun Kuyung, Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis, Senin (8/11) pagi. Diperkirakan Pesut Mahakam tersebut sudah memasuki dewasa cenderung tua. Dengan melihat bentuk tubuh Pesut Mahakam tersebut yang besar. Diperkirakan sepanjang 2,2 meter. Selain itu, diperkirakan pesut tersebut sudah berusia sekitar 30-an tahun. Dengan kondisi gigi yang sudah tidak ada. Tinggal gusi. Berdasarkan keterangan dari saksi atau nelayan yang melakukan evakuasi hewan yang diperkirakan hampir punah tersebut. Jika pertama kali mereka melihat jasad hewan tersebut mengapung. Namun saat dilakukan evakuasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyebab kematian. Seperti luka ataupun memar. Biasanyam mamalia itu ditemukan dengan kondisi luka, ataupun tersangkut di jaring milik nelayan sekitar. Selain itu, kondisi fisik pesut saat ditemukan pun masih dalam keadaan baik. Sehingga diperkirakan baru saja mati. Ditandai dengan kulit pesut yang belum mengelupas dan membusuk. Dikarenakan tidak ditemukan luka ataupun lainnya. Baik RASI maupun tim dari BKSDA Kaltim melakukan tindakan nekropsi pada tubuh hewan malang tersebut. Mengambil sampel sebagian tubuhnya, dan dilakukan pemeriksaan di laboratorium milik BKSDA Kaltim. "Belum ada kepastiannya saat ini penyebab kematian, masih menunggu hasil laboratorium," ujar Danielle Kreb saat dihubungi, Selasa (9/11). Setidaknya, perlu waktu hingga 2 pekan ke untuk mendapatkan hasil laboratorium yang dilakukan. Untuk itu, dugaan sementara, kemungkinan penyebab kematian Pesut Mahakam tersebut karena sudah termakan usia. Total hingga saat ini, sudah delapan ekor pesut mati di perairan Kukar. Diantaranya 3 Pesut Mahakam berusia bayi, 5 ekor sisanya dengan usia dewasa. Untuk bangkai pesut malang, dikatakan oleh Danielle langsung dikubur oleh tim RASI dan BKSDA Kaltim di Desa Sangkuliman. Pasca dilakukan nekropsi. Bersama bangkai-bangkai Pesut Mahakam yang mati sepanjang 2021 ini. "Langsung dikuburkan di Desa Sangkuliman, dengan pesut lainnya yang mati sebelumnya," tutup Danielle. *MRF

Tags :
Kategori :

Terkait