Hapus Blank Spot di Calon IKN

Selasa 02-11-2021,07:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Blank spot atau ketiadaan jaringan masih jadi momok daerah terpencil. Apalagi di daerah calon Ibu Kota Negara (IKN), keberadaan jaringan nantinya mutlak diperlukan. nomorsatukaltim.com - Tak sedikit wilayah yang belum terpapar jaringan seluler di Penajam Paser Utara (PPU). Sebagai daerah calon IKN, Pemkab membutuhkan bantuan Pemerintah Pusat untuk menyelesaikannya. Pemerintah mengusulkan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pembangunan base transceiver station (BTS) baru. Pembangunan dijadwalkan berlangsung di 2022. Program ini untuk mengurangi atau menghilangkan blank spot yang ada. “Secara formal maupun informal kita sudah lakukan komunikasi dengan beberapa pihak, salah satunya Telkomsel. Insyaallah di 2022. Mereka akan menambah BTS di 50 titik,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU, Budi Santoso, beberapa waktu lalu, dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Masih Ada Desa Blank Spot di Paser Setidaknya, sejumlah itu pula wilayah yang perlu diperkuat jaringannya. Penambahan BTS oleh provider telekomunikasi itu, untuk memperluas jaringan komunikasi. Termasuk di wilayah IKN. Di antaranya Kecamatan Penajam sebanyak 18 blank spot, Kecamatan Waru satu blank spot, Kecamatan Babulu sebanyak 11 blank spot, dan Kecamatan Sepaku miliki 30 blank spot. Totalnya 59 titik. Ia mengatakan penyediaan jaringan di wilayah IKN akan menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat. Makanya optimistis program ini dapat segera direalisasikan. “Khusus blank spot di wilayah IKN, akan ditangani langsung oleh pusat,” ujar Budi. Analisis sudah dilaksanakan di berbagai wilayah itu. Penyebabnya ialah kondisi geografis. Akibatnya sinyal jaringan telekomunikasi sulit menembus wilayah itu. Serta minimnya permukiman penduduk, membuat provider masih enggan berinvestasi di sana. Selain itu, wilayah yang bakal jadi IKN, wilayah perbatasan kabupaten juga masuk dalam skala prioritas. Sebut Budi, lokasi paling banyak ditemukan blank spot di antaranya, Desa Rintik Babulu, perbatasan Sotek-Bongan dan Bukit Subur. Ia menuturkan, Pemerintah Pusat melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo juga memprioritaskan ada pembangunan tower di sana. "Daerah tersebut dinilai sebagai lokasi blank spot sehingga masuk dalam bagian program pemerintah pusat," katanya. Kepala Seksi Infrastruktur Jaringan Teknologi dan Informatika (TIK) dan Pengembangan E- Government Diskominfo PPU, Junaedi mengatakan bahwa segera melakukan project melalui divisi BAKTI pembangunan tower di daerah Desa Rintik. “Bakti menyelenggarakan dan bekerja sama dengan provider – provider untuk pembangunan menara tower telekomunikasi dan tahun ini PPU kebagian satu tower,” paparnya. Dikatakannya, secara geografis Desa Rintik memang memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, sementara di wilayah tersebut tidak ada jaringan. “Desa Rintik itu memang los (Tidak ada jaringan) sama sekali, kalau di desa lain ada, cuma sinyal lemah,” tuturnya. Untuk desa yang saat ini memiliki sinyal lemah karena memang belum terjangkau menara telekomunikasi. Seperti di Desa Bukit Subur, Sepan, Gunung Makmur, Sumber Sari, Labangka Barat, Binuang dan Telemow. RSY/ZUL

Tags :
Kategori :

Terkait