Pengamat: Korban Pencabulan Butuh Treatment

Senin 25-10-2021,18:56 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com -  Maraknya kasus pencabulan di bawah umur, menjadi perhatian banyak pihak. Keterbukaan informasi dan keberanian para keluarga korban, ikut berkontribusi terhadap pencarian keadilan pada kasus-kasus kekerasan terhadap anak.

Psikolog Umum Kota Balikpapan Patria Rahmawati menilai patologi sosial atau gejala-gejala sosial yang dipengaruhi jumlah penduduk dan sekelumit problem sosial di Balikpapan semakin meningkat.

Menurutnya, kejadian pada kasus-kasus kekerasan dan seksual pada anak, sebenarnya sudah nampak sejak dahulu kala namun jarang terbuplikasi.

"Hal itu dikarenkan dulu itu masyarakat lebih banyak bersikap pasif, apatis sehingga enggan melapor kepada pihak yang berwajib," ujarnya, Minggu, (24/10).

Berbeda dengan kondisi masyarakat saat ini, kasus-kasus pencabulan kini semakin nampak. Patria menilai masyarakat sudah mulai memahami pentingnya proses peradilan, sehingga masyarakat berani melapor kepada pihak yang berwajib.

"Artinya pada saat dia melaporkan itu, dia sudah tahu risikonya bahwa aib itu akan diketahui masyarakat," katanya.

Adapun risiko yang dihadapi para korban setelah melapor dan informasi tersebut beredar luas, tentunya akan sangat berpengaruh kepada psikologis korban.

"Apalagi lagi diblow up lengkap oleh media, seperti ada nama sekolahnya, inisialnya diganti nama samaran. Orang kan sekarang cerdas, orang langsung pada stalking," ungkapnya.

Ia menyarankan agar data diri para korban tidak perlu menjadi konsumsi publik. Ia sangat mewanti-wanti agar peran media bisa membantu para korban pencabulan memperoleh keadilan.

Patria juga mendorong agar korban mengikuti serangkaian treatment khusus agar bisa mengatasi traumanya. "Jika tidak, akan berdampak kepada sisi kejiwaan para korban," katanya.

Ia mencontohkan, korban yang terus bertumbuh hingga dewasa bisa merasakan trauma yang muncul tiba-tiba, dipacu dengan berbagai faktor. Sehingga para korban memang memerlukan bantuan paikologis agar bisa mengatasi traumanya itu.

"Wajib di-treatment secara efektif, sehigga dampaknya tidak terlalu dalam," jelasnya.

Maraknya aksi pencabulan beberapa waktu terakhir ini juga, kata dia, tak terlepas dari pengaruh dari luar terutama kehidupan sosial yang mengarah kepada gaya hidup hedonisme.

"Jadi ketika itu sudah melewati batas etika yang ada di masyarakat, akhirnya jadi sebuah gaya hidup dan banyak ditiru," jelasnya.

Teknologi juga dinilai berpengaruh. Melalui konten-konten yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat, sementara konten-konten itu tidak ada kontrol untuk batasan usianya. Akibatnya anak-anak di bawah umur bisa mengonsumsi konten-konten yang mengarah kepada pornografi maupun pornoaksi.

Tags :
Kategori :

Terkait