Gernas BBI Dibuka Sejumlah Menteri

Rabu 13-10-2021,11:36 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pencanangan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim resmi diluncurkan. Program pemerintah itu bertujuan men-trigger kecintaan terhadap produk lokal. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hadir di Plenary Convention Hall Samarinda. Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Luhut Binsar Pandjaitan hadir di Samarinda untuk membuka secara resmi inisiastif Kementerian Desa PDTT dan PT Pertamina (Persero) tersebut. "Saya berharap kita semua bisa mendorong UMKM di daerah untuk bisa masuk e-commerce, sehingga mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan. Makanya, Bapak Presiden sangat konsen terhadap hal ini. Ayo kita kerja bahu membahu, kerja bersama dan kerja tim untuk membangkitkan ekonomi melalui penguatan UMKM," sebut purnawirawan TNI Angkatan Darat itu. Untuk diketahui, Gernas BBI merupakan agenda nasional yang disahkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 tahun 2021 tentang Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI. Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk untuk bertanggungjawab sebagai ketua tim Gernas tersebut. Gerakan ini disebut sebagai langkah strategis pemerintah untuk mendorong kembali pertumbuhan perekonomian nasional pasca Pandemi COVID-19. Secara teknis, Gernas BBI dirancang untuk menstimulus masuknya pelaku usaha kecil menegah (UKM) ke dalam platform digital. Hal itu untuk memperluas akses pasar bagi pengusaha di sektor tumpuan ekonomi ini. Luhut bilang, UKM dan UMKM tak bisa dianggap remeh dalam memberi kontribusi pada perekonomian negara. Menurutnya, mendorong UKM dan UMKM masuk ke dalam pasar terbuka di ruang virtual adalah strategi jitu membangkitkan usaha kerakyatan. Gernas BBI mulai diluncurkan pemerintah pusat sejak Mei 2020. Hingga kini, gerakan itu telah mendorong sedikitnya 16 juta pelaku UMKM platform pasar digital. Dari 30 juta yang ditarget pemerintah pada 2024. Dalam pelaksanaannya di Kaltim, peluncuran program yang bertajuk Go Borneo, Percaya Desa, Karena #Desa Bisa diharapkan Luhut dapat mendorong pelaku UKM dan UMKM segera berbondong-bondong masuk ke platform digital. "Kaltim ini merupakan daerah yang terus berkembang, dan banyak produk atau komoditi bisa dipasarkan secara global. Salah satunya, komoditi lidi sawit tadi. Semoga dengan peluncuran Go Borneo ini bisa mendukung pencapaian target di 2024, yaitu sebanyak 30 juta UMKM yang masuk ke platform digital," katanya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam sesi wawancara mengungkapkan, peluncuran Gernas BBI Go Borneo kemarin setidaknya telah mengakomodasi sekitar 8.000 produk mitra binaan UMKM dan BUMDes yang ada di Kaltim. Dengan 220 unit UMKM dan BUMDes telah masuk dalam platform e-commerce dan terlibat dalam SMEXPO 2021. Ia menegaskan, pencapaian itu merupakan hasil kolaborasi Kemendes PDTT selaku brand ambassador dan Pertamina selaku Top Brand, serta didukung penuh Kemenko Marinves dan Pemprov Kaltim. “220 unit UMKM telah dikurasi berdasarkan kualitas produk terbaik bahkan beberapa di antaranya merupakan produk yang layak ekspor,” kata Adik Kandung Muhaimin Iskandar. Menteri Desa PDTT merinci, Gernas BBI GO Borneo juga melibatkan sekitar 1.450 pekerja di dalam UMKM dan BUMDes pada SMEXPO 2021. Go Borneo membina empat unit BUMDes yang memproduksi lidi sawit, lidi nipah dan arang kayu halaban yang telah di eskpor ke beberapa negara seperti Kanada, Kuwait dan menyusul China. Kemendes PDTT dan stakeholder yang terlibat dalam program ini, katanya, menggunakan skema pentahelix untuk penguatan komoditi ekspor buatan UMKM dan BUMDes. Skema Pertahelix adalah kolaborasi antara pemerintah, kampus, pengusaha, perbankan, komunitas dan media dalam upaya menciptakan dan meningkatkan daya inovasi serta berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat. Di hadapan para menteri kabinet, Gubernur Kaltim, Isran Noor turut menyampaikan dukungan pada program pencanangan yang diinisiasi pemerintah pusat ini. Menurutnya, UMKM pada dasarnya memang tak memiliki kekuatan modal yang besar. Namun, gubernur menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan ekonomi kecil ini tidak bisa disepelekan. "Justru kekuatan ekonomi mikro kecil dan menengah ini jumlahnya sangat besar dan jika mereka bisa disatukan, maka kekuatannya akan sangat besar untuk ekonomi nasional," beber Isran Noor kepada Disway Kaltim.  Mantan ketua Apkasi itu menjelaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negara. Bahkan, katanya bukan hanya tumpuan ekonomi nasional di masa sekarang, tapi juga masa lalu dan masa depan. "Pemerintah sudah berupaya dengan berbagai program untuk dapat terus meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM, baik melalui bermacam bentuk pelatihan dan bantuan permodalan," terang Isran. *DAS/YOS                

Tags :
Kategori :

Terkait