Rooftop atau Taman; Pilihan Baru Nongkrong Seru di Hotel

Senin 11-10-2021,09:43 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Tempat nongkrong di ruang terbuka mulai dikembangkan pengelola hotel. Memanfaatkan rooftop atau area outdoor yang dimiliki. Karena di masa pandemi saat ini, bercengkerama di ruang terbuka menjadi pilihan. Yang sudah pasti juga menambah pendapatan. Konsep ini outdoor café sebenarnya juga bukan barang baru. Namun semakin menjadi alternatif semenjak pandemi COVID-19. Masyarakat mulai pilih-pilih tempat nongkrong. Sekadar bersantai atau sekaligus mengurus keperluan bisnis dan pekerjaan. Meitin Regina, GM Secretary & Public Relations Swiss-Belinn Balikpapan menyebut hal ini juga yang menggerakkan Swiss-Belinn menjalankan konsep ini. Apalagi, hotel yang terletak di kompleks Sudirman Square itu punya area yang belum pernah dimanfaatkan. Sejak dibuka 1 Oktober lalu, kata Mei, sapaannya, Diamond Rootop disambut antusias. “Konsep kafe ruang terbuka cukup mendongrak revenue hotel di tengah kondisi seperti ini,” katanya kepada Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Jumat (8/10/2021). Agar tidak bersinggungan dengan pendapatan restoran yang ada di dalam hotel, Diamond Rooftop menyasar target berbeda. Dengan mengedepankan menu dan harga yang berbeda. Jauh lebih ekonomis. Karena Diamond Rooftop ingin menyasar semua segmen pengunjung. Strategi ini tidak akan mengambil porsi pasar restoran yang sudah ada. Justru membuka pasar dan target baru. Diamond Rooftop, tambah Mei, juga “menjual” pemandangan laut Kota Minyak dari ketinggian. Kelebihan ini juga yang menjadi daya tarik. Terbukti, weekend lalu, area berkapasitas 50 orang itu pun full booked. “Selain menjual pemandangan dan menu berbeda, juga ada live music setiap Sabtu. Diamond Rooftop kita buka mulai jam 4 sore sampai jam 8 malam,” katanya. Suasana Tepi Pantai Hal serupa lebih dulu dilakukan Golden Tulip Balikpapan Hotel & Suites sejak Desember 2020 lalu. Yang memanfaatkan area taman di belakang hotel, persis di tepi laut. Public Relations & Executive Secretary, Renny Margaretha mengatakan, hal itu berawal dari sekadar mencoba hal baru. Untuk bisa menambah pendapatan hotel yang anjlok karena pagebluk. Namun, Golden Tulip tak ingin sekadarnya saja. Karena itu, konsep yang akan dijalankan benar-benar dimatangkan. Suasana tepi pantai disulap menjadi bar tempat bersantai yang disebut Tulipe Bar. Tulipe Bar ini menjangkau semua segmen masyarakat. Baik keluarga maupun anak muda. Yang sudah terpisah dengan sendirinya berdasarkan jam kunjungan. Sejak dibuka jam 5 sore sampai jam 11 malam. “Kalau family itu lebih ke menikmati sunset ya. Nah, kalau anak muda mulai ramai itu malam sampai tutup. Karena kita suguhkan penampilan DJ. Ada juga tamu yang khusus datang ke Tulipe Bar dari Samarinda,” sebut Renny.  Renny menjelaskan, sejak dibuka 22 Desember 2020 lalu, antusias pengunjung cukup tinggi. Meski sempat berkurang saat kebijakan PPKM diberlakukan. Untuk menjaga jumlah kunjungan, Tulipe Bar mengusung program Tulipe Barbeque yang digelar setiap akhir pekan. Dengan konsep live cooking oleh koki hotel. Strategi ini diakui membantu mendongkrak pendapatan. Yang menyumbang kontribusi sampai 40 persen dari semua pendapatan Food and Beverages. Assistant FB Manager Kukuh Pribadi menambahkan, Tulipe Bar hadir dengan menawarkan sesuatu yang berbeda. Memanfaatkan keunggulan lokasi dengan suasana pantai. Menu ringan yang disuguhkan bergenre western food. Mulai dari menu Italia, Meksiko sampai China. Seperti Quasadila, Beef Nachos, Chicken Nachos, Seafood Nachos, Chicken Wing, Sauteed Spicy Beef. “Konsep light snack yang ditonjolkan cocok dengan menu minuman yang ada di Tulipe Bar. Tamu ekspatriat hotel biasanya sudah pasti memilih ke Tulipe Bar. Sudah cocok di lidah,” sebut Kukuh. BEN/ENY

Tags :
Kategori :

Terkait