Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemkot Balikpapan menyalurkan insentif bagi guru-guru dari sekolah swasta. Jumlahnya mencapai Rp 4,2 miliar.
Penyerahan insentif tambahan di luar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu sebagai bagian dari komitmen Pemkot Balikpapan, dalam upaya membantu para guru-guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta sederajat.
"Meski bantuannya kecil. Tapi ini lah komitmen dan prioritas kami, pendidikan dan kesehatan," ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, saat menyerahkan hibah SPP dan insentif guru SD/MI dan SMP/MTs swasta, penyerahan dana pembinaan berprestasi berskala internasional jenjang SD/MI dan SMP/MTs swasta, di Aula Pemkot Balikpapan, Jumat (8/10/2021).
Rahmad juga memaparkan programnya untuk menyeratakan sekolah swasta dengan sekolah negeri. Di mana setiap tahunnya, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Beriman selalu menjadi polemik, lantaran masyarakat berharap agar anaknya bisa masuk sekolah negeri karena dilatarbelakangi gratis biaya pendidikan. Padahal menurutnya, seluruh sekolah sama saja. Seluruh sekolah didorong menjadi sekolah unggulan.
"Nanti orang tua tidak lagi harus memilih sekolah swasta atau negeri. Itu juga menjadi alasan kita mensubsidi SPP gratis," katanya.
Lagi pula menurutnya, tidak ada jaminan bahwa anak-anak yang belajar di sekolah negeri lebih unggul ketimbang anak-anak yang menimba ilmu di sekolah swasta. Melalui program Pemkot terkait subsidi SPP dan insentif para guru swasta, dia berharap bisa merubah cara pandang masyarakat terhadap kebutuhan dasar pendidikan tidak dibatasi oleh pilihan sekolah negeri atau swasta semata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin menyebut insentif tambahan yang disalurkan Pemkot Balikpapan kepada para guru di sekolah swasta yang kekurangan jumlah siswa.
"Ini di luar dana BOS. Memang di situasi saat ini, banyak orang tua yang memilih anaknya masuk sekolah negeri. Sehingga menyebabkan sekolah swasta twrsebut kekurangan siswa," ujarnya.
Minimnya jumlah siswa di sekolah swasta berdampak pada besaran dana BOS yang diterima sekolah swasta tersebut. Sehingga Pemkot melalui Disdikbud Balikpapan tergerak untuk memberikan insentif tambahan kepada para guru sekolah swasta yang minim siswa, dalam jangka waktu sampai enam bulan. Dari Juli hingga Desember, melalui APBD Perubahan 2021.
Adapun total SMP swasta yang tercatat di Balikpapan berjumlah 17 SMP dan 3 MTs. Sementara jumlah guru yang menerima insentif tambahan 766 orang.
"Untuk guru yang berada di sekolah yang muridnya di bawah 50 persen, menerima insentif tambahan Rp 1,5 Juta per bulan," terangnya.
Kemudian untuk guru swasta yang jumlah siswanya di bawah 75 persen sampai 50 persen mendapatkan insentif Rp 1 juta per bulan. Sedangkan guru yang mengajar di sekolah dengan jumlah siswa berkisar 75 persen hingga 100 persen, diberi insentif Rp 500 ribu.
Selain itu, Pemkot Balikpapan juga memberi dana pembinaan kepada siswa-siswi berprestasi. (ryn/ava)