Samarinda, nomorsatukaltim.com – Risto Vidakovic resmi diperkenalkan Borneo FC Samarinda sebagai pelatih kepala baru mereka. Pengumuman pelatih berkebangsaan Serbia itu, hanya berselang beberapa jam setelah mereka ditahan imbang Persita dengan skor 2-2 di Stadion Pakansari Bogor.
Sepeninggal Mario Gomez beserta dua tangan kanannya usai kekalahan dari Persik di laga kedua Liga 1 2021. Borneo FC Samarinda langsung bergerak untuk mendatangkan pelatih baru. Hanya memang, tak mudah mencari pelatih yang sesuai karakter Borneo di tengah musim berjalan.
Akibatnya, Pusamania –suporter Borneo- harus menanti sang nakhoda anyar hingga 4 pekan Liga 1 berjalan. Beruntung, Ahmad Amiruddin yang ditunjuk sebagai pelatih interim mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Desas-desus kehadiran pelatih baru sudah terdengar sejak sehari sebelum laga kontra Persita. Sehari berselang, atau setelah laga yang berkesudahan 2-2 itu, Borneo FC langsung mengumumkan kesepakatan mereka dengan Risto Vidakovic.
“Apresiasi untuk staf pelatih dalam beberapa pertandingan terakhir termasuk Coach Amirudin, mereka menjalankan tugas dengan baik,” kata Chief Operating Officer (COO) Ponaryo Astaman dilansir dari laman resmi klub.
“Kita ingin lebih baik, kehadiran Coach Risto dengan pengalaman dan karakternya kita harap bisa langsung bersinergi dengan tim dan staf pelatih meraih hasil terbaik di musim ini,” pungkas Ponaryo Astaman.
Risto Vidakovic adalah pelatih berkebangsaan Serbia. Ia diikat kerja sama oleh Borneo FC hingga akhir musim ini. Dengan opsi perpanjangan.
Jejak karier Risto di dunia manajerial diawali dengan menjadi asisten pelatih Timnas Serbia. Berlanjut ke tim Liga Spanyol Real Murcia dengan peran yang sama. Eks pemain Real Betis tersebut kemudian naik kelas sebagai pelatih kepala, atau yang di Eropa disebut sebagai manajer. Untuk tim Spanyol, Écija Balompié.
Kariernya beranjak lebih tinggi lagi dengan membesut Cadiz FC di musim 2010/11. Setahun berselang, ia kembali Betis sebagai pelatih tim cadangan.
Setelah wara-wiri di tim Spanyol. Risto melanjutkan kariernya ke Honduras. Guna menjadi manajer dari tim CD Motagua Tegucigalpa. Babak baru ia jalani ketika pada musim 2016/17, Risto melanglang ke Asia Tenggara. Untuk menukangi Ceres-Negros FC.
Bersama klub Filipina tersebut, Risto meraih trofi Liga Filipina selama 3 musim beruntun. Dari musim 2016/17 sampai musim 2018/19. Satu trofi lainnya ia dapatkan pada musim 2018/19 dengan menyabet gelar Piala Liga Filipina. Terakhir, pelatih 52 tahun itu membesut tim asal Maladewa, Maziya S&RC. Sebelum akhirnya menerima pinangan Borneo FC Samarinda untuk kembali merasakan atmoster Asia Tenggara. FRD/AVA