Pemkot Samarinda Kendalikan Banjir dari Sisi Utara

Sabtu 02-10-2021,13:17 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pemkot Samarinda di bawah nakhoda Andi Harun-Rusmadi Wongso memulai langkah konkret pengendalian banjir di kota itu. Dua proyek pembangunan fisik akan segera direalisasikan dengan skema multi years kontrak (MYC).

Dua proyek itu masing-masing adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) di Kelurahan Pampang, Samarinda Utara. Dan pembangunan tanggul di wilayah Bengkuring.

Pemkot menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menangani dua proyek fisik pengendalian banjir pada tahap awal ini. Dan membekalinya anggaran sebesar Rp 2,5 miliar di APBD Perubahan 2021 Samarinda.

Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA), Dinas PUPR Samarinda, Abdul Samad menjelaskan, pembangunan Bendali di wilayah Pampang ditarget untuk mengurangi limpahan air dari kawasan utara Samarinda yang masuk ke Waduk Benanga.

Bendungan pengendali banjir ini rencananya akan dibangun di lahan seluas 20 hektare. "Jadi ini nanti diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di kawasan Pampang serta mengurangi sedimentasi yang masuk ke dalam Waduk Benanga," ujar Abdul Samad.

Sementara pembangunan tanggul di wilayah Bengkuring, diproyeksikan untuk mengeliminasi potensi banjir yang menjadi langganan di kawasan itu.

Samad belum dapat memastikan titik lokasi pembangunan tanggul ini. Saat ini, kata dia, jajaran PAPA PUPR Samarinda tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) dua rencana proyek tersebut.

"Kita tunggu DED dulu untuk kepastiannya, sementara ini anggarannya sekitar Rp 2,5 miliar dari APBD perubahan 2021," bilang Samad.

Lebih lanjut, Samad mengatakan, sedikitnya ada 11 titik rencana pembangunan fisik dalam rangka pengendalian banjir di ibu kota provinsi Kaltim. Yang dinilai akan mampu menjawab persoalan menahun ini.

"Tapi dua titik itu yang sementara ini masih menjadi pilihan Pemkot Samarinda untuk digarap," ungkapnya.

Sebelumnya diwartakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin mengatakan ada dua sasaran yang akan mendapatkan kegiatan penanganan.

"Kita memilih penanganan mulai dari daerah hulu yaitu daerah Sungai Siring dan Pampang," ucapnya Kamis (30/9).

Bukan tanpa sebab Pemkot Samarinda memilih pengendalian mulai dari kawasan hulu Samarinda, sebab penanganan dari sana dinilai mengurangi beban tampungan yang ada di Bendungan Benanga. Kemudian kegiatan penanganan selanjutnya berada di kawasan Bengkuring yang sejauh ini masih dikenal sebagai kawasan langganan banjir.

"Untuk kegiatannya bisa berupa pembangunan bendali, kolam retensi atau bendungan," tuturnya. DAS/AVA

Tags :
Kategori :

Terkait