Warga Paser Hilang , Diduga Tenggelam dan Diterkam Buaya

Selasa 28-09-2021,23:15 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Paser, nomorsatukaltim.com- Masyarakat Kabupaten Paser dibuat geger. Seorang pria bernama Marzuki (36) warga Desa Tabru, Kecamatan Batu Engau, diduga tenggelam. Kuat dugaan di terkam buaya di bantaran Sungai Sangkurane, Desa Kerang.

Peristiwa itu terjadi Minggu (26/9/2021) sekira pukul 15.00 WITA. Dikonfirmasi Kapolsek Batu Engau, IPTU Suradi mengatakan, informasi yang dihimpun dari istrinya Nurhayati (35). Selepas pulang kerja sebagai buruh panen sawit, keduanya menuju Sungai Sangkurane untuk mencari udang. "Dia cari udang dengan cara menjala. Namun saat melemparkan jalanya, Tiba-tiba korban langsung diterkam buaya," kata Suradi, Senin (27/9/2021). Melihat kejadian itu, Nurhayati langsung histeris dan berteriak meminta pertolongan. Naas, tak ada satupun yang mendengarkan teriakannya. Diketahui tempat kejadian itu jauh dari permukiman warga. Sembari berteriak meminta pertolongan, istrinya juga berupaya menyelematkan korban dengan berbagai cara. Saat itu buaya menyeret tubuh Marzuki. "Dari keterangan saksi (Nurhayati) korban saat itu sempat berteriak dan meminta istrinya segera berlari mencari pertolongan," sebut Suradi. Sekira 400 meter dari lokasi kejadian, Nurhayati bertemu seorang warga untuk menolong suaminya yang diseret buaya. Namun, setibanya di TKP, Marzuki sudah tidak ada. "Hanya tersisa topinya saja. Istri korban pun langsung melaporkan ke Polsek Batu Engau," urainya. Sejak Minggu Sore, tim gabungan relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser, TNI-Polri melakukan pencarian. Hingga berita ini dimuat, Marzuki belum ditemukan. "Untuk pencarian hari ini masih nihil. Saat ini juga kami masih menunggu pawang buaya untuk membantu menemukan korban," terang Suradi. Rencana pencarian, pihaknya mengikuti arahan BPBD. Ia berharap korban dapat segera ditemukan. "Karena ini sudah ditangani tim BPBD, kami ikuti prosedur BPBD," ujarnya. Kendala yang dihadapi di lapangan, yakni medan yang cukup sulit, dan pasang surut air laut. "Kembali me lihat kondisi air. Sehingga sampai malam hari pencariannya," tandasnya. (ASA)
Tags :
Kategori :

Terkait