Mengenal Pro-Bebaya, Program Pendanaan 100-300 Juta Rupiah per RT

Selasa 28-09-2021,10:09 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pemerintah Kota Samarinda luncurkan prototype Program Bebaya (Pro-Bebaya) alias program pendanaan 100-300 juta rupiah per RT per tahun. Total sebanyak 59 rukun tetangga (RT) dari perwakilan setiap kelurahan dipilih sebagai percontohan pada tahap awal penerapan program unggulan pasangan Andi Harus-Rusmadi Wongso ini.

Pro-Bebaya yang secara harfiah adalah bersama-sama merupakan salah satu strategi wali kota dan wakil wali kota Samarinda untuk mengakselerasi pembangunan dan mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang berbasis kewilayahan atau lingkup pemerintah terkecil (rukun tetangga).

Andi Harun pada satu kesempatan menekankan bahwa Pro-Bebaya pada dasarnya menganut falsafah gotong royong. Yang artinya dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

Program ini dimaksudkan agar kerja-kerja pemerintah mampu menyentuh problematika mendasar yang terjadi di masyarakat. Sehingga targetnya, pemerintah melalui program ini dapat menangani masalah secara cepat dan tepat.

Dikatakan pula, keunggulan program bebaya ini ialah kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah benar-benar didasarkan pada kebutuhan mendesak masyarakat.

"Sehingga nanti jadi tepat sasaran, dan tepat waktu, dengan konsep dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat," jelas Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin dalam agenda sosialisasi Pro-Bebaya di Balai Kota Samarinda Senin (27/9).

Secara teknis, Pro-Bebaya adalah penyerahan kewenangan kepada masyarakat di lingkungan RT untuk merumuskan sendiri agenda pembangunan yang diprioritaskan, melalui mekanisme musyawarah. Selanjutnya, rumusan tersebut akan menjadi usulan proposal pembangunan setiap RT kepada pemerintah kota untuk mendapatkan akses pendanaan.

Dalam rancangannya, pemkot mengklasifikasikan kriteria usulan yang dapat didanai menjadi dua jenis. Yakni pembangunan fisik dengan porsi 80 persen dan pemberdayaan masyarakat sebesar 20 persen.

"Dari masyarakat itu program apa yang dibutuhkan masyarakat, nanti diperuntukkan kepada masyarakat dan dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Ini lah yang betul-betul didorong oleh Pak Wali Kota di periode beliau menjabat saat ini dengan harapan pembangunan ini bisa merata," ujar Sekda Sugeng Chairuddin.

Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Pemkot Samarinda, Nofiansyah, turut menjelaskan, bahwa Pro-Bebaya diuji coba melalui percontohan RT di setiap kelurahan. Pemkot, kata dia, menetapkan sejumlah kriteria untuk menyeleksi sekitar hampir 2.000 RT di Kota Tepian. Maka, hanya yang terpilih yang dapat menerapkan program ini pada tahap permulaan.

"Yang terpilih itu ada banyak kriterianya. Yang pertama berprestasi dan dinilai mampu, kedua ada kesepakatan antara RT-RT dengan lurahnya, dan juga dalam hal ini ada penunjukkan karena dianggap mampu oleh tim penilai," ucap Nofiansyah.

Untuk diketahui, pemkot dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 mengalokasikan dana sebesar Rp 5,9 miliar untuk mendanai prototype penerapan program ini.

Sedangkan rencana penerapan secara keseluruhan kepada hampir 2.000 rukun tetangga di Samarinda, dicangkan pada penganggaran tahun 2022. (DAS/AVA)

Tags :
Kategori :

Terkait