Samarinda, nomorsatukaltim.com - Perancang busana kenamaan Indonesia, Ian Adrian mengeluarkan karya terbarunya, bertajuk Portrait of Love. Karya terbarunya kali ini, terinspirasi dari sebuah lukisan bertema cinta dan kerinduan. "Saya merasakan dari goresan kuas dan kanvas dalam lukisan itu, ada hasrat terpendam di dalamnya akan suatu keagungan cinta, kasih sayang, dan kerinduan yang begitu dalam," ujar Ian menjelaskan inspirasi karyanya dikutip dari Harian Disway Kaltim-Disway News Network (DNN), Rabu (22/9/2021). Dari inpirasi itulah, ia wujudkan dalam bentuk karya baju dengan siluet yang sederhana. Namun mewah akan cutting dan berkesan wearable. Dengan pemilihan bahan satin silk, organdy, satin tafeta, dan suade untuk melengkapi penampilan. Baca juga: Fashion Show Batik Lokal PPU di HUT Desa Bangun Mulya Seluruh koleksi bertajuk Portrait of Love ini, kata Ian, mengangkat detail tentang lukisan itu. Karena memang ia mengaku, lukisan itulah yang mengilhaminya dalam karya terbaru kali ini. Market segmen untuk koleksi terbaru ini, bisa dikenakan baik untuk pria dan wanita. Dari rentang usia 20 tahun hingga 60 tahun. Ian menyebut karya terbarunya kali ini membuktikan bahwa perancang busana tetap bisa menyalurkan kreativitas meski di tengah pandemi. Dengan memasukkan tema-tema lukisan dalam produk terbarunya, juga membantu mengangkat karya para seniman lokal. Baca juga: Fashion Week Perdana Digelar di Bumi Etam "Karya Portrait of Love ini, bukti kita tidak diam saja selama pandemi. Keep doing something. Sambil menggandeng karya seniman lokal juga supaya lebih dikenal," terangnya. Karya ini, nantinya akan diproduksi secara massal, dan dipasarkan dalam jumlah besar. Ian juga menyampaikan, keunggulan karyanya kali ini adalah pakaian ready to wear yang manis dan eye catching. Namun tetap terkesan simple dan mewah. Untuk memperkenalkan koleksi terbarunya, perancang busana yang telah meraih tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) ini, juga akan berpartisipasi dalam event fashion terdekat. Di antaranya seperti Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion week, New York Fashion Week, Paris Fashion Week, serta event fashion serupa lainnya. Baca juga: Dihadiri 50 Perancang Busana, Perkenalkan Wastra Kaltim "Ke depan banyak event yang akan saya ikuti. Mengingat, hampir dua tahun ini, banyak program fashion yang tidak bisa dijalankan dan semunya tertunda karena pandemi COVID-19," jelas Ian. Ia yang telah menggeluti dunia fashion design sejak 1996 ini menyebut, dampak pandemi memang sangat besar pada industri fashion. Bahkan, bisa dikatakan, melemahnya industri fashion dalam dua tahun terakhir adalah yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. "Tak bisa dipungkiri sektor fashion sangat melemah. Dampak pandemi ini luar biasa. Tapi, saya berharap semoga kita bisa bergandeng tangan untuk saling menguatkan," pungkasnya. (krv/zul)
Portrait of Love, Karya Terbaru Ian Adrian
Kamis 23-09-2021,15:52 WIB
Editor : admin12_diskal
Kategori :