Duh, Islamic Center Penajam Berkali-kali Bocor

Selasa 21-09-2021,10:18 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

PPU, nomorsatukaltim.com - Atap Masjid Agung Al-Ikhlas di Penajam Paser Utara (PPU) bocor. Padahal tempat ibadah yang biasa disebut Islamic Center Penajam itu baru saja direnovasi. Ibadah salat Jumat pekan lalu di Islamic Center Penajam itu pun sempat terganggu. Karena di salah satu sudut ruang salat  mengucur air. Kebetulan saat itu turun hujan dengan intensitas cukup deras. Kejadian itu diabadikan dalam sebuah video. Rekaman itu lalu dipublikasikan di media sosial dengan ungkapan keluhan. Menyandingkan plang proyek renovasi yang masih ada di halaman Islamic Center. Baca juga: Plafon Puskesmas Semoi II Ambrol, Padahal Gedung Baru "Anggaran Pengrehaban Masjid Agung Al-Ikhlas Kec Penajam menelan Anggaran Rp.11.757.249.400," tulis akun dengan nama Zulpani Paser itu. "Siapa yang harus Bertanggung Jawab dengan Hal ini? Apa kah harus mengeluarkan anggaran kembali...??" sambungnya. Tak berselang lama, video itu beredar di berbagai platform media sosial. Menimbulkan berbagai komentar dari masyarakat. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU, Edi Hasmoro menuturkan, perbaikan akan dilakukan segera. Baca juga: Tak Ada Ambulans, Jenazah Warga PPU Diangkut Motor Edi mengaku permasalahan bocor ini sudah berlangsung lama. Bukan baru ini terjadi, dan selama masalah ini muncul, selalu ditindaklanjuti dengan perbaikan. "Itu sudah beberapa kali perbaikan untuk yang bocor itu. Seingat saya sudah empat kali," ujarnya dikutip dari Harian Disway Kaltim-Disway News Network (DNN). Dari analisanya, kebocoran itu terjadi karena ada beberapa sudut bagian yang kotor. Maka itu perlu dilakukan perawatan kembali. Ia akan menunjuk kontraktor untuk mengerjakan hal itu. Masjid yang beralamat di Jalan Provinsi Kilometer 09 Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam ini sendiri baru difungsikan pertama kali 2017 lalu. Dilaksanakan dalam dua tahap. Baca juga: Lontarkan Nada Kesal ke Wartawan, Anggota DPRD PPU Minta Maaf Tahap pertama pada 2010 hingga 2013, kemudian dilanjutkan tahap kedua pada 2015 sampai 2017, karena ada pergantian kepala daerah. Pembangunan menelan dana sekira Rp 93 miliar. Proyek melalui skema pembiayaan tahun jamak itu molor dari target penyelesaian yang dijadwalkan Desember 2016. Karena ada perubahan sejumlah desain bangunan. Perubahan desain bangunan masjid agung itu meliputi penambahan areal parkir dan pemasangan eskalator atau tangga berjalan. Keberadaan Masjid Agung Al-Ikhlas tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu ikon, sebagai sarana kegiatan ibadah dan kajian Islam di daerah otonomi termuda kedua di Kaltim ini. Baca juga: Perbaikan Masjid Islamic Center Habiskan Rp 400 Juta Adapun soal kebocoran pertama itu terjadi di tahun pertama masjid difungsikan. Analisis kala itu menyebutkan, kondisi kebocoran atap di beberapa titik itu disebabkan material bangunan yang sudah mulai rusak. Karena sejak pemasangan pertama pada 2010. Lebih lanjut, soal baru rampungnya proyek itu, Edi menyebut masalah atap bocor ini memang sulit ditangani. Untuk diketahui, proyek terakhir ini berjudul renovasi interior masjid. Menelan anggaran sekira Rp 11,7 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) PPU 2020. Lepas dari target selesai di Desember 2020. Finishing rampung sekira Maret lalu. Mendapatkan dispensasi dengan memotong masa pemeliharaan, dan langsung diserahterimakan (PHO) ke Dinas PUPR. "Kemungkinan kotor itu, makanya bocor. Mungkin perlu perawatan saja. Nanti kontraktor kita arahkan untuk menganalisa penyebabnya,” katanya. "Kadang permasalahan air ini susah ya. Yang mana yang bocor itu, memang susah dihindari, dan saat hujan baru ketahuan. Nanti secepatnya akan diperbaiki," tutup Edi. (rsy/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait