Samarinda, nomorsatukaltim.com – Nahas benar nasib Borneo FC Samarinda. Karena di hari yang sama ketika mereka dikalahkan Persik 1-0 pada pekan kedua Liga 1, Jumat lalu. Pesut Etam ditinggalkan pelatih Mario Gomez, beserta pelatih kiper dan fisik. Sikap tidak profesional Gomez dan dua tangan kanannya itu bikin Borneo FC rugi banyak!
Setelah kekalahan yang mengecewakan dari Persik Kediri, Mario Gomez bukan memotivasi anak asuhnya untuk bangkit di laga selanjutnya melawan Barito Putera. Seraya melupakan kekalahan itu. Gomez malah berpamitan.
Bukan karena ia dibebastugaskan oleh klub. Melainkan pelatih asal Argentina itu yang memutuskan meninggalkan klub secara sepihak. Tanpa perundingan matang apalagi perstujuan dari manajemen Borneo FC Samarinda.
Bukan hanya Gomez yang melakukan aksi tak profesional tersebut. Pelatih kiper Jorge Rodrigues dan pelatih fisik Marcos Gonzales pun ikut-ikutan.
Kepergian ketiganya, menurut manajer tim Farid Abubakar, tidak dilandasi dengan alasan yang kuat. Sehingga manajemen yang merasa Gomez, Jorge, dan Marcos telah merugikan klub. Baik dari aspek sepak bola maupun finansial. Akan membawa kasus ini ke Badan Penyelesai Sengketa (DRC) FIFA.
“Tindakan ini sangat merugikan klub dan tentu melanggar kontrak yang sudah disepakati, untuk itu klub akan membawa hal ini ke FIFA DRC,” tegas Farid di laman resmi klub.
Gomez beserta dua tangan kanannya itu sebenarnya diamanahi untuk menjadi nakhoda proyek jangka panjang klub. Makanya, mereka diganjar kontrak 2 musim dengan opsi perpanjangan.
Gomez dan Marcos akan kadaluarsa masa kerjanya di tim asal Samarinda itu pada Desember mendatang. Sementara Jorge akan berakhir pada bulan April tahun depan.
Selain tak menghormati kontrak yang disepakati. Kalau ditilik lebih jauh. Manajemen sudah bekerja keras di bursa transfer untuk memenuhi permintaan Mario Gomez. Yang paling sia-sia tentunya, Amer Bekic. Gomez memutuskan untuk tidak melibatkan pemain yang ia rekomendasikan sendiri itu jelang musim bergulir. Karena tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Upaya sulit manajemen mendatangkan Irsan Lestaluhu pun, jadi kurang sebanding. Karena pemain yang lagi-lagi diminta oleh Gomez sendiri itu. Hanya diberi kesempatan tampil beberapa menit saja di Piala Menpora. Sebelum akhirnya ditepikan dari skuat karena membuat (hanya) 1 kesalahan di laga pra musim.
Dua kasus itu hanya contoh kecil dari ketidakterbalasan jasa manajemen oleh Mario Gomez. Karena setelah melalui masa persiapan panjang (sejak Agustus 2020). Gomez malah kabur dari tanggung jawabnya setelah hanya memimpin dua laga saja. Persiapan yang menyedot banyak waktu, tenaga, dan biaya itu … kini berakhir sia-sia!
Buntut dari minggatnya Gomez, Marcos, dan Jorge secara tidak profesional ini. Membuat Borneo FC harus kembali bergerilya. Guna memenuhi 3 slot penting di susunan staf pelatih tersebut. Masalahnya, mencari pelatih berkapasitas dan sudah mengenal pola permainan di Indonesia. Ketika musim sedang bergulir sangat lah susah.
Dan sementara itu, asisten pelatih Ahmad Amiruddin yang baru saja menyelesaikan pengambilan lisensi A AFC sebagai pelatih interim. Yang akan memimpin Sultan Samma cs di laga-laga selanjutnya.
“Dan sementara itu, untuk memenuhi regulasi liga klub menunjuk caretaker coach untuk pertandingan selanjutnya,” pungkas Farid Abubakar.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui seberapa lama Amir akan memimpin penggawa Pasukan Samarinda di Liga 1. Pun belum didapat kabar mengenai siapa pelatih yang akan dikontrak guna menggantikan Mario Gomez. Saatnya Lord Iwan Setiawan comeback? AVA