Di PPU Keinginan Divaksin Tinggi, Syarifuddin: Masyarakat Harus Jujur

Rabu 25-08-2021,17:07 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

PPU, nomorsatukaltim.com - Tingginya kemauan warga Penajam Paser Utara (PPU) terhadap vaksinasi mendapatkan apresiasi dari DPRD PPU. Terlihat dari masifnya warga yang mendaftarkan diri dan hadir di tempat-tempat program vaksinasi digelar. Hal itu dianggap baik. Karena mempercepat proses herd immunity di Benuo Taka terbentuk.

"Sangat baik (vaksinasi) untuk mencapai hingga 60-70 persen populasi masyarakat. Kita berharap itu bisa segera terpenuhinya," ujar Anggota Komisi II DPRD PPU, Syarifuddin HR, Selasa, (24/8/2021). Secara kumulatif cakupan vaksinasi di Kabupaten PPU mencapai 15,2 persen atau sudah mencapai 20.573 orang dari sasaran 135.017 orang. Memang masih jauh dari angka yang hendak dituju. Maka itu, politikus Partai Demokrat ini juga meminta pemerintah pusat untuk memastikan kuota vaksin itu bisa segera dipenuhi. Terkait distribusinya. Lebih dari itu, perhatian Syarifuddin lebih diberikan untuk masyarakat yang belum bisa menerima vaksin. Seperti diketahui, warga yang memiliki penyakit penyerta dilarang untuk menerima vaksin. Karena dinilai justru dapat membahayakan nyawa seseorang. "Kalau bisa, di semua tempat yang melaksanakan vaksinasi ditulis besar-besar ketentuan itu," katanya. Ia menemukan persepsi ini banyak terjadi di masyarakat. Alasannya beragam. Ada yang karena takut secara berlebihan terpapar COVID-19, ada juga yang ngotot divaksin karena memerlukannya sertifikat untuk berbagai keperluan. "Karena kadang-kadang ada saja orang yang menyembunyikan penyakit dirinya. Terkait dengan rekam jejak penyakitnya," jelasnya. Adapun skreening yang selalu dilakukan petugas vaksinasi itu tidak mencakup semua keadaan ril seseorang. Petugas tetap membutuhkan keterangan yang bersangkutan untuk menuliskan kesiapan seseorang penerima vaksin. Makanya ia juga berharap masyarakat dapat jujur dalam memberikan keterangan. Menuturkan yang sebenarnya agar petugas juga bisa memutuskan langkah yang perlu diambil. "Kita tidak mau ada kejadian-kejadian buruk setelah divaksin," tutup Syarifuddin. (rsy/fdl)
Tags :
Kategori :

Terkait