Balai Karantina Pertanian Balikpapan Lepas Ekspor Rp 746,8 Miliar

Selasa 17-08-2021,13:00 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Sektor pertanian adalah salah satu yang mampu bertahan. Meski banyak sektor ekonomi lain terdampak pandemi COVID-19. Ketahanan sektor pertanian terbukti dengan nilai ekspor yang terus naik. Secara nasional, tahun lalu mencapai Rp 451,8 triliun. Angka itu naik 15,79% dibanding 2019 yang totalnya Rp 390,16 triliun.

Pada Sabtu (14/8/2021) pekan lalu, Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Balikpapan melepas ekspor komoditas minyak sawit, palm kernel oil, RBD palm olein, RBD palm stearin dengan total 47.900 ton. Komoditi lainnya adalah kayu lapis, kayu veneer, kayu olahan sengon, kayu albasia dengan total 3.480,55 meter kubik dan kayu chips akasia sebanyak total 45.000 ton. Dari ekspor yang dilepas tersebut menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp 746,8 Miliar. Adapun negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Pelepasan ekspor dilakukan pada acara Merdeka Ekspor yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Republik. Acara dilaksanakan di PT Kutai Refinery Nusantara (KRN). Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Ridwan Alaydrus mengungkapkan bahwa kegiatan Merdeka Ekspor 2021 sangat strategis. Dengan begitu,  stakeholder mampu membaca peluang untuk terus meningkatkan produksi usaha. “Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat luas. Agar masyarakat tetap optimis bahwa di masa pandemi ini perekonomian di Indonesia tetap tumbuh,” kata Ridwan Alaydrus. Di Balikpapan, menurutnya sektor pertanian tetap tumbuh dengan melihat realisasi ekspor komoditas pertanian. “Sektor pertanian melalui ekspor komoditas pertanian yang pada giat ini mencapai 746,8 Miliar, " ujar Ridwan. Merdeka Ekspor merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pertanian.  Untuk melakukan pelepasan ekspor di tujuh belas tempat pengeluaran di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan serentak dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa semester I 2021 dari Januari sampai Juni, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun. Jumlah itu naik 14,05 persen dibanding periode yang sama 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun. “Peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik," tutur Presiden Joko Widodo saat melepas Merdeka Ekspor Pertanian Tahun 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data, Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60. Secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. “Menurut saya ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," jelas Presiden. Presiden juga meminta para kepala daerah untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing. Di mana komoditas-komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan segera digarap. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar petani diperkuat dengan akses permodalan, inovasi teknologi, dan pendampingan. "Saya sudah banyak berbicara dengan dirut-dirut perbankan agar pertanian mendapatkan perhatian khusus karena ini ada kesempatan, seperti tadi disampaikan oleh Menteri Pertanian mengenai porang. Ada pasar yang besar yang bisa kita masuki. Tetapi juga ekspornya jangan mentahan, apalagi masih dalam bentuk umbi-umbian. Ya paling tidak sudah dalam bentuk tercacah, atau syukur bisa barang jadi atau beras porang yang sudah jadi. Target kita memang hilirisasi," bebernya. Di sisi lain, Presiden meminta para petani disambungkan dengan rantai pasok baik nasional maupun global. Dengan demikian, para petani dan pelaku-pelaku usaha pertanian dapat dengan mudah mengekspor produknya. Sehingga bisa berkembang menjadi sentra-sentra produksi pertanian yang berorientasi ekspor. Sejumlah komoditas pertanian lainnya yang masih memiliki potensi untuk diekspor antara lain sarang burung walet, porang, minyak atsiri, bunga melati, tanaman hias, edamame, serta produk hortikultura lainnya. "Kalau kita betul-betul berikan perhatian akan menjadi sebuah produk yang baik untuk kita ekspor. Juga produk olahan peternakan yang juga makin terbuka pasarnya," katanya. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa tidak cukup hanya fokus untuk meningkatkan produksi. Menurutnya, hal penting lainnya adalah penguasaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. "Melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan menghitung skala ekonomi dengan klasterisasi, ini penting sekali, serta melakukan mekanisasi pengembangan produk dan juga promosi produk berbasis digital. Ini juga harus kita kembangkan agar produk-produk pertanian kita makin dikenal luas dan makin kompetitif," sebutnya. Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Merdeka Ekspor merupakan bentuk apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan pertanian. Sekaligus mendorong prioritas perekonomian daerah sebagai langkah konkrit dalam upaya peningkatan dan percepatan ekspor non migas di masa pandemi COVID-19. “Maka penting bagi semua pemangku kepentingan seperti PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) untuk menyukseskan program ini demi membantu pemulihan ekonomi dan produksi nasional,” ujarnya saat melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian dari kantor PT KRN. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang turut hadir mengatakan, bahwa dengan meningkatkan produksi secara otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pertumbuhan di sektor pertanian di Kalimantan Timur dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Dan mampu memenuhi pasokan pasar global yang akan meningkatkan pertumbuhan investasi dan ekonomi nasional pada tahun 2021 dan masa yang akan datang. “Saya bersyukur dan berbahagia bahwa nilai ekspor hasil pertanian pada periode Januari sampai dengan Juli 2021 menurut data Karantina Pertanian Balikpapan dan Karantina Pertanian Samarinda mencapai sekitar Rp 9 triliun atau USD 653 Juta,” ujarnya. FEY/BEN/ENY
Tags :
Kategori :

Terkait