Tenaga Kerja Bontang Kurang “Gereget”, Komisi I: Hitung Gaji Karyawan Sampai Tiga Jam

Rabu 23-10-2019,19:15 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Komisi I DPRD Bontang saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). (Siti/DiswayKaltim) Bontang, DiswayKaltim.com - Komisi I DPRD Bontang menyayangkan  tidak ada inovasi pengentasan kemiskinan. Diterapkan pelatihan khusus tenaga kerja namun tidak sesuai kebutuhan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Bontang Maming. Semestinya pelatihan kerja harus berbasis industri. Pemkot Bontang pun harusnya sudah mendata itu. "Jadi mestinya Disnaker melakukan identifikasi kepada industri di Bontang dan sekitarnya, untuk dijadikan materi pelatihan kepada para pencari kerja. Ojo (jangan,red) itu-itu terus materi pelatihannya, "  singgung Maming. Jumlah pencari kerja pun harusnya didata. Berapa yang sudah dilatih oleh Dinas Tenaga Kerja. Lalu berapa yang sudah bekerja. Jangan sampai katanya pelatihan berujung buang-buang sertifikat. "Tapi ternyata tidak mampu bekerja di bidang industri  dan tidak sesuai kebutuhan," tegasnya. Maming menyebut ada tenaga kerja yang kerjanya asal-asalan. Tidak bisa menghitung gaji karyawan. Padahal dia sudah ikuti pelatihan komputer dan mendapat nilai A di sertifikat. "Yang seharusnya bisa selesai 15 menit malah diselesaikan 3 jam. Padahal lagi di ruang ber-AC, dia keringatan, " sindirnya lagi. (fah/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait