Sepeda Kenangan Eko Susanto

Senin 26-07-2021,09:40 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Paser, nomorsatukaltim.com - Bagi sebagian orang, pandemi menjadi jalan untuk mencari hobi baru. Banyak yang memilih memelihara tanaman karena tidak ingin keluar rumah. Atau memilih sepeda, demi meningkatkan imun.

Di awal pandemi, banyak sekali bermunculan komunitas pesepada. Mulai sepeda lipat, gunung (MTB) sampai road bike (RB). Bahkan, penjualan sepeda naik berlipat-lipat, sampai tak masuk akal. Bagi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eko Susanto, sepeda bukan hobi musiman. Juga tidak karena latah. Jauh sebelumnya, gowes sudah jadi rutinitas. “Awalnya saat masih bertugas di Padang, Sumatera Barat, sekitar 2007,” kata pria yang kini menjabat Kapolres Paser. Dengan kontur Kota Padang yang mirip Balikpapan, Eko Susanto memilih road bike (RB) sebagai tunggangan. “Saya sudah menempuh ratusan kilometer jalan di sana,” kenang Eko. RB bekas seharga Rp 12 juta itulah yang menemani perjalanan karirnya, hingga di Kalimantan Timur. Perwira melati dua itu mengaku punya banyak kenangan dengan sepedanya. “Salah satunya gowes 105 kilometer dari Padang ke Kabupaten Pesisir Selatan, hanya dua jam.” Merasa sejiwa, pria kelahiran Salatiga, Januari 1979 silam itu memutuskan membawanya ke Bumi Etam, kala perdana bertugas di wilayah hukum Polda Kaltim 2018 lalu. Gowesnya semakin jadi, ia bilangnya untuk rute di Kota Balikpapan sudah dihabisinya. Sehingga jangan kaget, kalau pernah bersepeda dari Balikpapan ke Samarinda, begitupun sebaliknya. Eko sendiri kini aktif gowes bersama dengan komunitas gowes di Bumi Daya Taka. Mulai menyusuri jalan belasan kilometer hingga puluhan kilometer, masuk pelosok antardesa, menembus medan yang tergolong rumit, dikatakannya menjadi daya tarik tersendiri menguji adrenalin. “Sudah banyak yang dikelilingi. Mulai ke Petanis, hingga pernah start dari Kantor Bupati Paser, gowes ke Desa Damit dan tembus di persimpangan Desa Lolo (Kecamatan Kuaro) itu jalur trabas, ya sekira 50 kilometer, termasuk Gunung Rambutan sudah saya tempuh,” lanjutnya. Ia selalu menyempatkan gowes dengan sang istri, Nisa Eko Susanto dan putranya, berkeliling sekitar Kecamatan Tanah Grogot. Sepeda juga mengingatkan Eko dengan masa mudanya. “Dulu saya bersekolah dengan sepada. Karena jarak rumah ke sekolah itu sekira dua kilometer,” ungkapnya. Saat ini ia memiliki lima tunggangan. Salah satunya MTB. Semua sepada itu terparkir rapi di teras belakang rumahnya. “Paling sering pakai RB. Kalau jalur offroad pakai MTB. Ya kalau ada waktu dan tak gowes, baik sore hari atau akhir pekan bersepeda dengan anak dan istri, ya sekitar rumah saja,” katanya. Selain menjaga kondisi tubuh yang dituntut selalu sehat, gowes bersama komunitas juga menambah jalinan silaturahmi, serta bisa berbagai cerita masalah sepeda. Ia pun menargetkan dapat bersepeda dengan jarak yang lebih jauh lagi. “Sudah pernah sampai petangis. Sekarang menargetkan bisa sampai Polsek Kerang (Batu Engau). *ASA/YOS
Tags :
Kategori :

Terkait