Cara RPH Kutim Pastikan Kesehatan Hewan Terjaga

Minggu 25-07-2021,21:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kutim, nomorsatukaltim.com - Rumah Potong Hewan Kutai Timur (RPH Kutim) memastikan kesehatan hewan yang dipotong tetap terjaga. Sehingga daging yang dipasarkan ke masyarakat pun diyakini layak dikonsumsi.

RPH Kutim sendiri memiliki dua dokter hewan yang selalu mengecek kelayakan sapi sebelum dipotong. Jika memang dianggap ada gangguan maka hewan disarankan tidak dipotong. Kepala UPT RPH Kutim, Abdi Fauzian mengatakan, saban hari RPH memotong sekitar tujuh sampai sembilan ekor sapi. Hewan yang datang kebanyakan dari pedagang untuk dijual dagingnya di pasar. Untuk menjamin kelayakan daging yang dipasarkan, maka kesehatan hewan wajib diperiksa sebelum dipotong. "Kami ada tujuh personel ditambah dua dokter hewan. Kesehatan hewan selalu diperiksa," ucap Fauzian. Pemeriksaan hewan dilakukan dua kali. Sebelum pemotongan dengan memeriksa bagian luar fisik hewan dan pemeriksaan terhadap organ dalam hewan pasca disembelih. Semua organ dipastikan diperiksa sebelum dijual ke pasaran. "Kalau dari luar terlihat sehat, belum tentu dengan organ dalam hewan. Karena bisa saja ada penyakit hanya pada hati, atau usus dan organ lainnya," tuturnya. Ia menjelaskan, para beberapa tahapan dalam proses pemotongan hewan di RPH. Mulai dari penerimaan hewan yang dititipkan sebelum dipotong. Dititipkan karena harus melewati proses pemeriksaan kesehatan tersebut. Minimal 24 jam sebelum hewan dipotong. "Pemeriksaan kesehatan fisik luar, biasa disebut ante mortem. Dari memeriksa mulut, gigi, lidah, kulit, suhu badan hewan," paparnya. Jika memenuhi syarat untuk dipotong, maka proses pemotongan dapat dijalankan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan organ dalam hewan. Biasa disebut post mortem. Untuk memastikan seluruh bagian organ hewan sehat, utuh dan aman untuk dikonsumsi. "Jadi kami jalankan prosedur dengan lengkap. Personel juga masih mencukupi untuk menjalankan prosedur itu," katanya. Fauzian menjelaskan, kebanyakan memang yang memanfaatkan RPH adalah pedagang daging di pasar. Hanya sebagian kecil ada masyarakat umum yang memotong hewan di RPH. "Bahkan jumlah hewan yang dipotong juga bakal mengikuti permintaan daging di pasaran," sebutnya. Ia menjelaskan, seperti momen Hari Raya Idulfitri. Permintaan potong hewan di RPH juga bakal meningkat. Terutama ketika mendekati hari lebaran. Terkadang hewan yang dipotong bisa mencapai 30 ekor per harinya. "Karena permintaan daging di pasar juga meningkat. Maka perlu disiapkan lebih banyak," tandasnya. (bct/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait