Tangani COVID-19: Menunggu Bantuan, Tambah Areal Pemakaman

Kamis 15-07-2021,11:10 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam menangani lonjakan COVID-19 di daerah. Dari mengupayakan bantuan sampai menyiapkan skenari paling buruk: menambah areal pemakaman.

Nomorsatukaltim.com - Memasuki hari keempat PPKM Darurat, pemerintah belum juga merealisasikan bantuan kepada masyarakat. Sementara dampak pembatasan sudah dirasakan. Di sisi lain, rasio kapasitas rumah sakit sudah amat kritis akibat kasus yang menjadi-jadi. Ketika mengumumkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Presiden Joko Widodo menyatakan akan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Bantuan itu merupakan ‘kompensasi’ atas pembatasan  mobilitas masyarakat dan kegiatan perekonomian. Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati menjelaskan aneka bantuan yang akan diberikan. Bantuan yang diberikan mulai dari Bantuan Sosial Tunai selama dua bulan untuk 10 juta PKM dengan total anggaran Rp 6,1 triliun. Kemudian stimulus diskon listrik bagi pelanggan rumah tangga dan subsidi biaya abodemen bagi pelaku usaha juga akan diperpanjang dari 6 bulan ke 9 bulan dengan alokasi Rp 2,33 triliun. Pemerintah juga akan melakukan percepatan penyaluran BLT Desa serta penyaluran PKH dan Kartu Sembako. Untuk kalangan UMKM, pemerintah akan menambah target penerima baru bantuan produktif hingga 3 juta penerima. Selain itu, program kartu Pra Kerja juga akan dilanjutkan. Di bagian lain, Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi coordinator PPKM Darurat menyatakan penyaluran bantuan dimulai Rabu (14/7/2021). Namun sampai pertengahan pekan ini, belum ada bantuan yang diterima masyarakat di tiga daerah Kalimantan Timur. Saat memantau vaksinasi terhadap pelajar di SMP Negeri 5 Balikpapan Rabu (14/7), kemarin, Gubernur Kaltim, Isran Noor menyatakan belum mengetahui mekanisme pengucuran bantuan sosial sebagai dampak PPKM Darurat. “Menunggu pedoman-pedoman yang dilaksanakan daerah, kalau darurat, kan ada perlakuan yang terkoordinasi, kita tunggu saja dulu”, ujarnya. Meski begitu, sambil menunggu realisasi bantuan dari pusat, Pemprov dan DPRD saat ini tengah membahas alokasi dari APBD. “Sedang kita bahas di APBD Perubahan. (Nilainya), sebanyak-banyaknya kalau bisa,” ujar gubernur. Lalu bantuan seperti apakah yang akan diberikan kepada masyarakat? Soal bentuk dan nominal, mantan bupati Kutai Timur itu tak mengungkap. “Kita masih menyesuaikan yang pantas,” ujar Isran Noor. Lantaran APBD masih dalam pembahasan, ia berharap bantuan dari pusat bisa segera direalisasikan. “Kami minta secepatnya. (Tapi) nggak bisa buru-buru. Tidak bisa marah-marah. Kami masih menunggu,” ujarnya Gubernur menyatakan, pusat telah menjanjikan daerah-daerah yang diberlakukan PPKM Darurat akan mendapat perlakuan khusus. Seperti bantuan sosial, peningkatan jatah vaksin, dan lain sebagainya. Namun saat ini masih dikoordinasikan, harapannya bisa segera direalisasikan. Di Kaltim ada tiga daerah yang diterapkan PPKM Darurat, selain Balikpapan, juga Berau dan Bontang. Karena lonjakan kasusnya sudah sangat mengkhawatirkan dan fasilitas kesehatan kewalahan. Mantan Bupati Kutai Timur itu mengungkapkan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di seluruh Kaltim, sudah mencapai 80 persen. “Semua rumah sakit darurat, semua kita jadikan darurat,” imbuh gubernur. Karena situasi ini, Kaltim tidak akan menyelenggarakan pembalajaran tatap muka. Termasuk juga di wilayah yang masuk zona hijau. Karena tak mau ambil resiko. Meskipun sudah ada pelajar yang telah divaksin. “Kondisinya belum memungkinkan seluruh Kaltim. Zona hijau, kuning apalagi merah sementara jangan,” ujarnya Ia juga tak bisa memastikan kebijakan akan berubah. Menurut gubernur perubahan kebijakan akan melihat hasil penerapan PPKM Darurat yang akan terlihat dua hingga tiga pekan ke depan.

BIN Gelar Vaksinasi

Selain PPKM Darurat, salah satu upaya yang dilakukan untuk meredam penyebaran wabah, ialah melalui vaksinasi. Kemarin, Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan menggelar vaksinasi kepada pelajar di Balikpapan. Kabinda, Kaltim Brigjen TNI Dani Koswara mengungkapkan rencana lain, selain vaksinasi kepada 2.000 siswa usia 12-17 tahun. “Kami akan melakukan vaksinasi door to door,” jelas Dani Koswara. Kata dia, vaksinasi dari rumah ke rumah juga sudah dilakukan terhadap warga di Perumahan Rengganis, Keluharan Gunung Bahagia. “Kenapa door to door karena sebagian orang ada yang masih ragu ikut vaksin. Kami kasih pemahaman bahwa ini stimulant, sehingga biar dia mau. Divaksin itu ternyata menyehatkan, malah lebih banyak manfaatnya,” ujarnya.

Tambah Lahan Pemakaman

Sementara itu Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan mempertimbangkan menambah lahan baru pemakaman. Rencana itu untuk mengantisipasi peningkatan kasus kematian. Sekretaris Satgas, Zulkifli, menjelaskan, rencana itu sudah dibahas dengan berbagai unsur. “Karena di lapangan banyak mendapat laporan, dan juga kami sendiri selaku petugas dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dishub dan Disperkim terkait pemakaman ini perlu menjadi pembahasan khusus,” ujar Zulkifli.⠀ Menurut Kepala Satpol PP Balikpapan itu, pembukaan lahan pemakaman baru harus dilakukan karena jumlah kematian meningkat hingga 3x lipat. “Harus ada percepatan membuat lahan baru. Jangan sampai nanti pemakaman semakin padat dan tidak siap. Terutama kesiapan tentang lubang jenazahnya kuburnya harus disiapkan juga,” paparnya.⠀ Selain soal lahan, Satgas juga telah memutuskan menambah petugas dan relawan. Rencananya akan merekrut para relawan dari Tagana, Info Bencana maupun Pramuka yang nantinya akan dilatih secara khusus oleh Dinas Kesehatan bagaimana cara menangani jenazah COVID-19.

Antrean Menumpuk di Paser dan Kukar

Selain di tiga daerah yang menetapkan PPKM Darurat, wilayah lain di Kaltim juga butuh perhatian. Di Kabupaten Kutai Kartanegara misalnya, RSUD AM Parikesit mulai kelimpungan merawat pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Peningkatan penderita membuat ruangan sudah tidak tersedia lagi untuk menampung pasien. Padahal baru beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar mendirikan tenda darurat. 20 set velbed yang ada di tenda darurat di samping ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus COVID-19 itu sudah penuh. Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD AM Parikesit Kukar, Mauritz Silalahi, menyebut jika saat ini pasien COVID-19 yang dirawat di IGD khusus COVID-19 sudah menembus 50 pasien. 20 pasien di tenda darurat, sedangkan 30 pasien lainnya di IGD khusus COVID-19. “Itupun melebihi kapasitas yang hanya ada 16 bed saja," ujar Mauritz dihubungi Disway Kaltim, Rabu (14/7). Dengan kondisi ini, RSUD AM Parikesit Kukar berencana menutup pelayanan IGD khusus COVID-19. Akan tetapi kebijakan itu sulit dilakukan lantaran rumah sakit itu merupakan fasilitas kesehatan satu-satunya di Kecamatan Tenggarong. RSUD telah menambah tempat tidur pasien, serta mengeluarkan seluruh sumber daya. Sayangnya, banyak nakes yang juga harus berjuang melawan COVID-19. Selain itu, penambahan ruang perawatan untuk pasien COVID-19 pun sudah dilakukan dengan konsekuensi ruang perawatan non-corona dikurangi. Bahkan tindakan operasi yang dirasa tidak emergency mulai ditunda oleh pihak rumah sakit. "Kami mau tambah ruangan jadi berpikir, butuh tenaga dan sumber daya alatnya," pungkas Mauritz. Ia berharap masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Karena nakes di seluruh rumah sakit di Kukar mulai keletihan dengan jumlah lonjakan kasus yang semakin bertambah tiap harinya. Sementara dampak penutupan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo, merembet ke Kabupaten Paser. Mengingat rumah sakit itu menjadi rujukan RSUD Panglima Sebaya, Tanah Grogot. "Ada pasien non-corona dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Karena IGD penuh, kami koordinasi terpaksa tidak bisa ditangani karena menumpuk (pasien). Alhasil balik lagi dan tak dapat diselamatkan," ucap Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Nurdiana. Dengan kondisi itu, pihaknya memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada, baik dokter spesialis dan perawat lainnya. "Kasus-kasus lonjakan COVID-19 ini sangat tinggi sekarang ini. Kami tetap koordinasi terus dengan pihak rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo. Sementara di sana (rujukan) belum buka, mudah-mudahan kondisi di RSUD Panglima Sebaya masih bisa kami tangani," pungkasnya. Data terkonfirmasi positif di Kabupaten Paser hingga Rabu (14/7) sebanyak 158 kasus. 43 pasien dirawat, empat di antaranya menggunakan ventilator. Sedangkan data Kalimantan Timur sampai kemarin, terkonfirmasi positif sebanyak 1.658 kasus. Dengan tambahan itu maka jumlah warga Kaltim yang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri sebanyak 12.058 kasus. Atau akumulasi sejak awal pandemi mencapai 90.116 kasus. Sementara 43 orang meninggal, sehingga keseluruhan mencapai 2.196 orang. (FEY/MRF/ASA/ZUL/YOS)
Tags :
Kategori :

Terkait