Tenda Darurat RSUD AM Parikesit Kukar Dipenuhi Pasien COVID-19
Rabu 14-07-2021,16:35 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Kukar, nomorsatukaltim.com - RSUD AM Parikesit Kukar mulai kelimpungan. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah di Kukar, sementara ruangan sudah tidak tersedia lagi untuk menampung pasien.
Padahal baru beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar mendirikan tenda darurat. Namun tenda darurat yang didirikan tepat di samping ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus COVID-19 itu sudah penuh. Dua puluh unit velbed yang disiapkan pun tidak tersisa satupun saat ini.
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD AM Parikesit Kukar, Mauritz Silalahi, menyebut saat ini pasien COVID-19 yang dirawat di IGD khusus COVID-19 sudah menembus 50 pasien. Dua puluh pasien di tenda darurat, sedangkan 30 pasien lainnya di IGD khusus COVID-19, itupun melebihi kapasitas yang hanya ada 16 bed saja.
"Iya sudah terisi penuh, 20 velbed darurat tidak tersisa," ujar Mauritz dihubungi Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Rabu (14/7/2021).
Dengan kondisi pasien yang menumpuk ini, membuat RSUD AM Parikesit Kukar harus putar otak. Bakal menutup pelayanan IGD khusus COVID-19 pun bukan pilihan yang bisa diambil.
Sehingga jadi serba salah. Jika seandainya ditutup, maka akan menimbulkan masalah baru. Terlebih RSUD AM Parikesit Kukar merupakan satu-satunya rumah sakit di Kecamatan Tenggarong, ditambah Kecamatan Tenggarong selalu menjadi penambah terbesar kasus COVID-19 di Kukar.
Seluruh upaya pun dijelaskan Mauritz sudah dilakukan. Mulai dari menggeser tempat tidur pasien, mengeluarkan seluruh sumber daya yang dimiliki rumah sakit milik daerah ini. Ditambah lagi banyak nakes yang dinyatakan positif COVID-19 karena disebabkan keletihan. Jika dipaksakan berakibat fatal.
Selain itu, penambahan ruang perawatan untuk pasien COVID-19 pun sudah dilakukan, dengan konsekuensi ruang perawatan non-COVID-19 dikurangi. Bahkan tindakan operasi yang dirasa tidak emergency mulai ditunda oleh pihak rumah sakit.
"Kita mau tambah ruangan jadi berpikir, butuh tenaga dan sumber daya alatnya," pungkas Mauritz.
Ia pun berharap masyarakat segera sadar, jika kondisi Kukar saat ini sudah dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Ia pun meminta masyarakat untuk lebih keras lagi menerapkan protokol kesehatan (Prokes) 5M. Karena nakes di seluruh rumah sakit di Kukar mulai keletihan dengan jumlah lonjakan kasus yang semakin bertambah tiap harinya. (mrf/zul)
Tags :
Kategori :