Akhirnya Lionel Messi persembahkan piala. Untuk Argentina. Penantian panjang pun bisa dituntaskan. Pada final Copa America Minggu (11/7) kemarin. Di Stadion Maracana, Brasil. Stadion yang tujuh tahun lalu menjadi tempat berlangsunya partai final Piala Dunia 2014. Mempertemukan Jerman dengan Argentina. Stadion yang pada akhirnya kala itu membuat Messi mesti berjalan tertunduk. Sambil melewati tropi piala dunia. Untuk menerima gelar pemain terbaik turnamen. Ketika itu Jerman lah yang menjadi juara. Lewat gol tunggal Mario Gotze. Di menit 113 perpanjangan waktu. Tapi kali ini jauh berbeda. Begitu peluit akhir dibunyikan wasit Messi langsung terduduk. Tapi dengan penuh gembira. Sambil berteriak dan mengepalkan kedua tangannya. Penuh emosional. Rekan-rekannya pun menghampiri dan memeluknya. Seperti isyarat kalau tropi ini adalah miliknya. Untuknya. Wajar Messi begitu emosional. Nasib Messi di timnas Argentina tidak semujur seperti di Barcelona. Yang telah diberinya puluhan trofi. Sejak berkostum Albiceleste hingga tahun 2020, pemain yang dijuluki La Pulga ini belum bisa membawa negaranya meraih trofi mayor. Di Ajang Copa America misalnya. Tiga kali Messi berhasil membawa Argentina tampil di partai puncak. Tapi tiga kali pula Messi merasakan getirnya kekalahan. Bahkan paling tragis di Copa America Centenario. Di tahun 2016. Kala itu Messi datang dengan semangat membara. Segala cara dia lakukan. Untuk membawa Albiceleste menjadi juara. Mulai dengan membangkitkan semangat rekan-rekan setimnya sampai berjanji tak memotong janggutnya. Namun pada akhirnya Messi lah yang menjadi sosok paling terpukul di partai final. Yang mesti diselesaikan melalui adu pinalti. Ditunjuk sebagai algojo pertama Albicelsete, tembakannya justru melambung tinggi. Ke atas mistar gawang Chili. Yang dikawal Claudio Bravo. Air mata Messi pun tak dapat terbendung. Melihat Fransisco Silva, penendang terakhir Chili berhasil memasukkan bola. Semua berusaha menghiburnya. Tapi itu tak cukup untuk menghapus duka lara sang maestro. Setelah itu Messi memutuskan mundur dari timnas Argentina. “Sudah cukup semuanya. Perjuangan saya bersama Argentina telah berakhir,” ucapnya kala itu. Penuh dengan emosional. Keputusan yang mendapat tentangan. Bukan hanya dari publik Argentina. Tapi fans Albiceleste di seluruh dunia. Namun tak lama berselang, Messi diberitakan surat kabar setempat sedang mempertimbangkan untuk kembali memperkuat timnas Argentina. Dan Messi pun benar-benar comeback. Di Bulan September 2016. Di laga kualifikasi piala dunia 2018. Melawan Uruguay. Messi pun bermain di dua turnamen besar berikutnya: Piala Dunia 2018 dan Copa America 2019. Dan kembali. Messi gagal membawa Albiceleste menjadi juara. Hingga pada akhirnya Messi benar-benar bisa mengakhiri puasanya. Mengakhiri kutukan final. Dengan meraih trofi perdananya. Untuk Argentina. Lengkap dengan gelar pemain terbaik dan top skor Copa America 2021. Nun jauh disana, El Diego pun tersenyum. Melihat penerusnya bisa persembahkan trofi untuk negaranya. (*/fdl)
Akhirnya Leo…
Senin 12-07-2021,06:35 WIB
Editor : admin7 diskal
Kategori :