Pamapersada Nusantara Bagi Ilmu Tanam Porang

Kutim, nomorsatukaltim.com - PT Pamapersada Nusantara distrik KCPB dan Bengalon Community Relation Department (BCRD) PT KPC berbagi ilmu. Kali ini budidaya Porang dan pembuatan pupuk kompos yang dijalankan. Hal ini wujud komitmen meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kegiatan ini diselenggarakan di aula terbuka Kampung Qta Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon. Sementara peserta, semuanya merupakan masyarakat Bengalon yang tergabung dalam Perhimpunan Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N). Kegiatan ini dibuka oleh Perwakilan Pemerintah Desa Sepaso Barat dan Sekretaris Desa Sepaso Selatan. Para pejabat desa tersebut berpesan dalam sambutannya agar tidak menggunakan lahan produktif yang sudah ada. Sehingga para penggiat porang di Kecamatan Bengalon lebih memanfaatkan lahan tidur dan tidak meninggalkan tanaman pangan. Selain itu, Ketua P3N Kutai Timur, Ibrahim menyampaikan, para petani ataupun calon petani porang memiliki bekal berdasarkan pengalaman petani lainnya. Sehingga penting untuk mengikuti kegiatan ini hingga selesai. “Kegiatan ini penting bagi petani ataupun calon petani porang agar mengetahui teknik budidaya dan penanganan hama supaya mendapat keuntungan yang maksimal,” ucap Ibrahim. Sementara itu, Dian Agus yang merupakan karyawan PAMA KPCB dan juga petani porang dipercaya menjadi pemateri. Semangat untuk berbagi ilmu, ia membagikan pengetahuan dan pengalaman ketika bertani porang. Di hari kedua, tentang pembuatan kompos yang merupakan bahan penting dalam budidaya porang, diisi oleh Ibrahim, ketua P3N Kutai Timur. Terpisah CSR Section Head PAMA KPCB, Danang mengatakan, kegiatan Sharing Knowledge ini merupakan salah satu program utama CSR PAMA KPCB. Bertujuan untuk melibatkan karyawan PAMA dalam pengembangan masyarakat berdasarkan kemampuan yang dimiliki. “Diharapkan dengan kegiatan ini, pengetahuan masyarakat sekitar operasi PAMA semakin bertambah dan menjadi suatu pilihan dalam meningkatkan penghasilan” ujar Danang. “PAMA dengan serius menjalankan kegiatan CSR-nya untuk mempersiapkan masyarakat pasca tambang” tambahnya. (adv/bct/zul)