Perumda Tirta Mahakam Siapkan Kebutuhan Air Bersih Daerah Penyangga IKN Baru

Minggu 13-06-2021,15:10 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kukar, nomorsatukaltim.com - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mahakam dapat tugas khusus. Di antaranya menyiapkan kebutuhan air bersih untuk daerah penyangga, di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).

Beberapa daerah penyangga di Kutai Kartanegara (Kukar) misalnya, seperti Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Loa Kulu hingga kawasan Jonggon, diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Salah satunya diperkirakan banyak pendatang yang akan datang ke beberapa daerah ini. Seiring hal itu, tentu diprediksi kebutuhan dasar juga akan meningkat. Salah satunya kebutuhan ketersediaan air bersih. Maka dari itu Perumda Tirta Mahakam mulai menyiapkan hal tersebut. Bahkan diakui Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Mahakam, Suparno, mengatakan sudah bersurat secara resmi ke pusat, kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Isinya, meminta izin pemanfaatan sumber air baku yang ada di waduk Samboja yang masih menjadi kewenangan dan dibawah tanggung jawab Badan Wilayah Sungai IV saat ini. "Kita mau minta sumber air bakunya di sana," ujar Suparno pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com belum lama ini. Perencanaan Detail Engineering Design (DED) pun diakui sudah disiapkan dan disodorkan. Harapan disetujui dan direstui oleh Kementerian PUPR. Dengan kapasitas dan hasil produksi mencapai 250 liter perdetik tiap Water Treatment Process (WTP). Hitung-hitungannya diyakini Suparno cukup untuk meng-cover wilayah atau daerah penyangga. Untuk itu, perlu adanya sistem saluran yang terintegrasi. Yakni dari dua daerah Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Samboja. Karena sejauh ini di Kecamatan Muara Jawa masih menggunakan sistem sumur air bor sebagai air baku. Tidak memiliki sumber air permukaan. Ia pun menyebut tidak bisa memprediksi hingga kapan air baku dari sumur bisa bertahan, dan apakah sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan di Kecamatan Samboja masih memiliki beberapa sumber air permukaan. Sebut saja Sungai Merdeka dan waduk yang ada di Samboja. Untuk kemudian dijadikan sebagai sumber air baku. "Makanya kami rencananya ingin interkoneksi antara Samboja dan Muara Jawa," ujarnya lagi. Berbicara anggaran yang diajukan untuk perencanaan ini. Suparno menyebut di angka sekitar Rp 68 miliar lebih. Tentu disebutnya, kemungkinan besar tidak seluruhnya dari dana pemerintah pusat APBN. Namun ada pendampingan dari APBD Provinsi dan juga APBD Kabupaten Kukar. (mrf/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait