Potensi Besar Produk Olahan Perikanan Kutim; Hasil Melimpah, Lemah Pemasaran

Selasa 08-06-2021,07:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Hasil perikanan Kutim cukup melimpah. Sayangnya, hal itu belum cukup menyejahterakan nelayan. Baik itu nelayan tangkap maupun nelayan budidaya. Masalahnya ada pada proses pemasaran produk perikanan tersebut.

nomorsatukaltim.com - Sebenarnya, untuk hasil nelayan tangkap sudah cukup memenuhi kebutuhan pasar di Kutim. Namun karena hasil yang besar, banyak hasil tangkap yang tidak bisa dipasarkan. Begitu pula dengan nelayan budidaya tambak maupun kolam.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutim sebenarnya sudah memberikan alternatif. Memanfaatkan hasil perikanan itu menjadi produk olahan. Seperti kerupuk ikan, abon, bakso, nugget, bahkan sirup dari buah mangrove. Namun lagi-lagi kendala yang dihadapi adalah pemasaran produk yang masih kurang.

Kepala DKP Kutim, Ayub mengatakan, mengarahkan nelayan untuk membuat produk olahan adalah alternatif. Karena hasil perikanan jika tidak diolah akan cepat membusuk. Hanya saja yang masih perlu ditingkatkan adalah metode pemasaran produk olahan tersebut.

“Kami akui memang pemasaran produk olahan masih jadi PR (pekerjaan rumah) kami,” ucap Ayub.

Namun bukan berarti DKP Kutim lepas tangan. Ia masih berupaya mencari jalan keluar terkait masalah itu. Salah satunya dengan menyiapkan pelatihan pemasaran kepada kelompok masyarakat nelayan. Menggandeng perusahaan besar untuk melatih warga terkait metode pemasaran.

“Mulai dilatih membuat kemasan, cara memasarkan hingga melihat peluang pemasaran produk di mana saja,” tuturnya.

Selain itu, ia juga sedang menjajaki kerja sama dengan investor. Agar pemasaran produk olahan perikanan bisa diterima di daerah lain. Ada beberapa pemodal besar yang mulai mengintip hasil olahan nelayan Kutim.

“Ada beberapa yang sudah mulai tertarik. Tinggal bagaimana tindak lanjutnya yang harus kami seriusi nantinya,” tuturnya.

Kemudian menurutnya, perlu juga menyiapkan koperasi perikanan. Untuk memastikan produk olahan perikanan masyarakat nelayan ini dapat terjual. Nantinya koperasi ini bisa dikelola oleh Pemkab Kutim, hingga dapat menjadi saluran utama penjualan hasil perikanan.

“Ini masih coba kami usulkan juga. Mungkin bisa dibantu melalui dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan,” tandasnya. (bct/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait