Traktor Nusantara Kenalkan FG Wilson ke Perusahaan Migas

Kamis 17-10-2019,22:33 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Branch Operation Head PT Traktor Nusantara, Wahyuda Pamilusi. (Ferry Cahyanti/DiswayKaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Melemahnya industri sawit dan pertambangan di Kalimantan Timur merembes ke sektor lain. Jasa penjualan dan penyewaan generator set (genset), salah satu yang terkena dampaknya.

Hal ini diakui Branch Operation Head PT Traktor Nusantara, Wahyuda Pamilusi. Pendapatan perusahaan yang malang melintang di bidang penjualan dan penyewaan genset serta sparepart itupun ikut tertekan.

Untuk mengembalikan performa perusahaan, anak usaha PT Astra Internasional dan Sumitomo Coporations Jepang itu makin gencar ‘berkebun’.

“Itu jadi salah satu strategi kami. Karena tambang sedang menurun, kami akan lebih gencar ke kebun sawit dan visit ke perusahaan migas,” kata Wahyuda Pamilusi di sela kegiatan customer gathering, Kamis (17/10/2019).

Melalui jaringan distribusi 15 kantor cabang, 4 kantor representatif, 3 kantor satelit,  9 titik layanan di seluruh Indonesia, Traktor Nusantara juga mengenalkan produk baru tahun ini. Produk itu mesin genset built up FG Wilson yang diklaim lebih bertenaga, lebih irit dan tidak berisik.

Rangkaian produk FG Wilson yang dipasarkan mulai dari 12,5 - 2.250 kVA. Termasuk genset terbuka dan tertutup yang menyediakan daya prima dan siaga.

“Kami tidak hanya menjual genset, tetapi juga memiliki layanan purna jual yang memberikan dukungan dan solusi di seluruh Indonesia,” imbuh Wahyuda. Harga yang ditawarkan bervariasi dari Rp 800 juta sampai Rp 9 miliar.

Dengan kisaran harga tersebut, Traktor Nusantara melakukan ekspansi ke industri migas. Dengan adanya produk baru ini, diharapkan perusahan-perusahaan tersebut meng-upgrade unit yang mereka miliki.

Wahyuda mengatakan FG Wilson merupakan produk baru yang dipasarkan ke industri migas. Sedangkan perusahaan yang sudah menggunakan unit ini bergerak di bidang telekomunikasi. “Untuk wilayah Kaltim, kami sudah suplai perusahaan telekomunikasi sebanyak 80 unit,” ucapnya.

Seturut pelemahan industri migas dan tambang, pertumbuhan pendapatan Traktor Nusantara tahun ini minus. Tahun lalu misalnya, cabang Samarinda menempati penjualan nomor 1 di seluruh cabang Indonesia. Selama 2019, penjualan unit dan sparepart ditarget Rp 202 miliar. Akan tetapi sampai September, baru Rp 70 miliar yang digapai.

Namun Traktor Indonesia kembali optimistis dengan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara di wilayah Kalimantan Timur. Kebijakan itu dinilai ikut mengerek bisis perusahaan.

"Dengan optimis itu, kami target pada 2020, untuk penjualan genset bisa capai Rp 15 miliar wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," ujarnya. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait