Museum Mulawarman Dibuka, Pengunjung Antusias

Rabu 26-05-2021,15:50 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kukar, nomorsatukaltim.com - Dibukanya kembali Museum Mulawarman Tenggarong disambut antusias masyarakat. Khususnya para wisatawan yang haus akan destinasi wisata berbau sejarah.

Mengingat sejauh ini destinasi wisata yang dibuka oleh pengelola swasta sebagian besar masih sama. Kebun binatang, panorama alam, dan ketangkasan. Seperti kunjungan pada Rabu (26/5/2021), sebanyak 98 pengunjung dewasa dan 25 anak-anak penuhi lobi dan ruangan museum. Melihat dan menikmati suguhan benda-benda bersejarah yang terletak di bangunan megah, eks Istana Kesultanan Kutai Kartanegara. "Sesuai dengan harapan kita, tidak terjadi lonjakan yang signifikan," ujar Kasubag TU UPTD Museum Mulawaran, Sugiyono Ideal pada awak media. Sugiyono pun mengatakan, tingkat keramaian yang memenuhi Museum Mulawarman, sangat jauh berbeda dibanding hari libur sebelum adanya pandemi COVID-19. Saat akhir pekan, baik di dalam maupun teras Museum Mulawarman pasti penuh sesak pengunjung. Namun kondisi ini sangat sesuai dengan harapan pengelola museum, sesuai arahan dan rekomendasi yang dikeluarkan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kukar. Pengunjung pun diimbau tidak berbondong-bondong dan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang dijelaskan pengelola. Bahkan imbauan secara audio terus didengungkan oleh pengelola, memastikan pengunjung tidak abai dan lalai. "Inilah yang kita harapkan agar kita bisa bekerja dengan maksimal," lanjutnya lagi. Untuk memastikan prokes berjalan sesuai dengan aturan, pengelola museum pun menyiapkan fasilitas pendampingan untuk pengunjung. Namun hanya bagi yang sudah menginformasikan terlebih dahulu kepada pihak pengelola. Di samping memastikan pengunjung mendapat informasi yang valid saat menikmati barang-barang bersejarah di museum. "Alhamdulillah kebanyakan pengunjung dari luar daerah, seperti Balikpapan, Samarinda dan luar provinsi," pungkas Sugiyono. Diketahui, Museum Mulawarman merupakan eks Istana Kesultanan Kutai Kartanegara pada 1936. Yang kemudian dialihfungsikan menjadi museum pada tahun 1972 oleh Abdoel Wahab Sjahranie, Gubernur Kalimantan Timur saat itu. (mrf/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait