Rendra Rachman, Tokoh Olahraga Balikpapan Tutup Usia

Rabu 26-05-2021,08:35 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Balikpapan , nomorsatukaltim.com- Senin 24 Mei. Malam itu badannya masih sehat bugar. Seperti hari-hari sebelumnya. Roy Nirwan melihat sahabatnya itu tetap cekatan. Tak ada keluhan sama sekali. Kehadirannya di Hotel Grand Senyiur Balikpapan disambut baik. Perbakin Kaltim tengah membahas Pekan Olahraga Pelajar yang rencana digelar tahun ini di Kabupaten Paser.

Sepulangnya tak ada firasat apapun dalam diri Roy. Keesokan pagi bag petir di siang bolong. Dia mendapat kabar Rendra Rachman meninggal dunia. Ya, rasa kesedihan menyelimuti diri Roy. Sejak 35 tahun lalu dia berteman. Kini harus rela kehilangan sahabat yang sudah seperti saudara sendiri. Beberapa tahun terakhir memang Rendra diketahui Roy sedang sakit jantung. Mestinya lebih mengurangi aktifitas di luar. Tapi karena punya tanggung jawab di organisasi Perbakin, membuat Rendra tetap semangat menjalani tugasnya sebagai Sekretaris Pengprov Perbakin Kaltim. "Saya terutama sangat kehilangan. Hampir semua organisasi yang saya pimpin beliau saya tempatkan sebagai sekretaris. Beliau sangat mengerti. Paling mengerti apa yang saya mau. Bisa menjalankan apa yang sudah saya putuskan," ujar pengusaha Balikpapan itu kepada nomorsatukaltim.com. Ya, hubungan kekerabatan Roy dengan Rendra memang sangat erat. Di setiap organisasi olahraga, mereka selalu duet memimpin. Mulai dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kaltim, KONI Balikpapan yang masing-masing dua periode. Kemudian Pengprov Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kaltim. Yang sekarang kepengurusannya baru berjalan dua tahun. "Saya sangat kehilangan. Sulit sekali lagi cari orang yang bisa seperti dia (Rendra). Dia tidak pamrih di dalam berorganisasi tidak ada kepentingan pribadi" "Organisasi Perbakin juga kehilangan beliau. Dia memang tidak bisa disuruh menembak. Secara organisasi bisa dia jalankan. Cepat mengerti mulai kesini beliau sudah tahu apa itu olahraga menembak," tambah Roy. Tak hanya Roy. Kegigihan Rendra juga dirasakan keluarga besar KONI Balikpapan. Sekretaris Umum KONI Hasbi Muhammad banyak belajar dari Rendra, yang memang seniornya. Terutama dalam diskusi. Sewaktu ada perbedaan pendapat, Rendra tak pernah dengan nada tinggi berbicara. Tanggung jawab sudah menjadi ciri khas Rendra. Di KONI Balikpapan Rendra dua periode menjabat sebagai Sekretaris Umum. 2010-2014 dan 2014-2018. Ketuanya saat itu Roy Nirwan. Hasbi ketika itu Kabid Rena. "Bahkan komunikasi dengan orang-orang Kemenpora RI masih intens dan selalu di sambungkan ke saya. Intinya beliau adalah figur tokoh olahraga yang kerja tuntas," kenang Hasbi. Jasa Rendra akan selalu dikenang. Terutama para pelaku olahraga. Bahkan pada perayaan HUT Kota Balikpapan ke-124, Rendra mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Sebagai tokoh peduli olahraga. Rasa kehilangan pastinya sangat dirasakan keluarga. Kevin Rachman putra kedua Rendra sempat menemani beberapa jam sebelum ayahnya wafat. Sepulang dari Grand Senyiur, dia sempat ngobrol. Ya, karena di rumah Kevin hanya berdua bersama ayahnya itu. Kakaknya tinggal di Jakarta. Sementara adiknya bersama ibu. Jadi Kevin lah, selalu menemani ayahnya. Tak ada yang berbeda malam itu di meja makan. Tempat mereka ngobrol. "Tidak ada firasat apa-apa. Ngobrol seputar, tanya gimana baju klub mobil. Jalan kemana saja, makan dimana Tidak ada tanda-tanda," katanya. Keadaan mulai berubah waktu sekitar 06.30 Wita. Kevin terdengar suara alarm dari ponsel ayahnya. Setiap jam segitu waktunya Rendra minum obat. Tapi perlahan Kevin mulai curiga. Alarmnya terus-terusan berbunyi. Hingga dia membuka pintu kamar. Ayahnya sudah terbaring di lantai. Dekat meja makan tempat dia bercengkrama bersama ayahnya. "Sempat di bawah ke rumah sakit. Tapi sudah tidak tertolong," ujarnya. Semasa hidupnya, Rendra merupakan sosok ayah idaman. Seperti yang diungkapkan Niken. Putri pertama Rendra. Ayahnya itu mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah. Selalu perhatian sama dirinya. Bahkan tak jarang bercanda layaknya kawan. "Dia sosok ayah yang open minded ya. Bahkan ngobrol itu sangat terukur. Redaksional saat WA itu bagus sekali. Ya sudah seperti teman. Kaget pastinya dapat kabar begini," ungkap wanita yang baru saja tiba dari Jakarta itu. Baru-baru ini Niken memang menetap sementara di Jakarta. Karena mesti ikut suami yang dinas di ibukota. Tapi dia yang dipercaya ayah menjalani bisnis keluarga, Andrawina katering. Usaha yang sudah tiga turunan berjalan. Mulai dari neneknya. Ayahnya. Dan sekarang Niken yang jalankan bersama adiknya. Kevin. "Alhamdulillah bisnis tetap jalan selama pandemi. Saya dibantu adik untuk handel semua," ungkap Niken. Kini Rendra sudah berpulang. Niken dan Kevin mewakili keluarga besar memohon doa dari siapa saja yang mengenal ayahnya itu. Agar diberikan tempat terbaik oleh Allah. Tentunya semoga ada ilmu yang bermanfaat yang diberikan ayatnya kepada siapapun. "Mohon doanya," tutup Niken. (fdl2)  
Tags :
Kategori :

Terkait