Samarinda, nomorsatukaltim.com - 12 atlet layar Kaltim kembali melaut setalah vakum akibat pandemi COVID-19 di Berau. Yang sempat dinyatakan sebagai zona hitam. Persiapan jelang PON XX Papua yang tinggal menyisakan 5 bulan jadi dasar utama pematangan atlet.
Teddy Abay, ketua Pengprov Porlasi Kaltim menuturkan, tempat latihan atlet layar memang berada di lingkungan rawan. Secara wilayah Tanjung Batu, Berau adalah tempat ramai aktivitas warga. Salah satunya adalah pintu masuk beberapa destinasi wisata yang ada di kawasan tersebut.
"Selama Covid ini memang kami berlakukan aturan ketat kepada atlet ya. Karena daerah kami memang tujuan wisata, juga dermaga ini adalah tempat lalu lalang masyarakat umum," katanya baru baru ini.
"Jadi memang tanpa pendampingan protokol yang kuat kita akan cegah mereka melaut. Ini syarat wajib yang kita jadikan pedoman sebagai upaya pencegahan penularan Covid," imbuhnya.
Teddy mengatakan. Menilik dari kegiatan anak asuhnya di laut. Kemungkinan untuk terkena paparan virus corona cukup kecil. Mengingat cuaca yang panas dan air laut yang asin. Meski demikian aktivitas di darat tetap perlu diwaspadai. Yakni saat melakukan persiapan sebelum terjun ke laut dengan bertemu warga sekitar.
"Kegiatan layar ini kalau kita ukur dengan kondisi cuaca juga air laut harusnya tidak gampang terkena paparan Covid. Tapi yang kita waspadai adalah saat persiapan di darat. Intinya kita proteksi dengan sangat ketat," terangnya.
Bahkan demi memberikan keamanan dan kenyamanan atletnya. Porlasi Kaltim juga mendirikan posko pribadi atlet. Yang juga di lengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Seperti antigen sebagai tes pertama jika atlet mengalami kondisi kesehatan yang menurun.
"Termasuk kita juga punya posko sendiri, stok antigen juga. Jadi kalau ada atlet yang kondisinya kurang fit. Langsung kita ambil tindakan dengan antigen itu. Untuk berjaga-jaga sejak dini sebelum terjadi hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya. (frd/ava)