Garuda Tetap Mengudara, Frekuensi Penerbangan Menyesuaikan Trafik 

Kamis 06-05-2021,13:48 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Balikpapan, Boydike Kussuadiarso menyatakan bahwa Garuda Indonesia tetap hadir melayani perjalanan prioritas di masa pengendalian transportasi mudik lebaran, 6-17 Mei mendatang.

“Bahwa GA tetap terbang selama periode 6-17 Mei 2021 dengan syarat dan ketentuan berlaku,” jelas Boydike saat dihubungi Disway Kaltim pada Rabu (5/5). Syarat dan ketentuan yang berlaku itu berdasarkan Surat Edaran Pemerintah. Pada periode 22 April–5 Mei adalah masa pengetatan mudik. Dengan ketentuan izin perjalanan tidak ada namun tetap melampirkan dokumen kesehatan. Salah satunya hasil negatif tes polymerase chain reaction (PCR) atau rapid test antigen maksimal 24 jam, hasil negatif GeNose C-19 sebelum keberangkatan. Periode masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021, yang boleh bepergian hanya yang melakukan perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan meninggal, dan ibu hamil untuk kepentingan persalinan. Selain itu, pelaku perjalanan juga harus melampirkan dokumen kesehatan. Adapun jumlah frekuensi penerbangan, Boy menambahkan akan disesuaikan dengan trafik yang ada pada periode tersebut. ”Frekuensi akan disesuaikan dengan trafik yang ada,” ujarnya. Sementara itu, Kementerian Perhubungan kemarin telah melepas Tim Gabungan Pengendalian Lalu Lintas terdiri dari berbagai unsur.  Yaitu: Korlantas Polri, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, dan unsur terkait lainnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang baik dari unsur pemerintah pusat, TNI/Polri, kementerian dan lembaga, BUMN, dan instansi terkait lainnya, dalam upaya melakukan pengawasan dan pengendalian arus lalu lintas dalam masa peniadaan mudik Lebaran 1442 H ini. “Hari ini saya bangga bahwa sinergitas ini dilakukan dengan baik dalam rangka mensukseskan kebijakan peniadaan mudik," ucap Menhub. Menurut Menhub, sudah sejak lama telah dilakukan koordinasi melalui penelitian dan diskusi dengan Korlantas, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. "Semoga dengan kolaborasi yang baik ini, implementasinya di lapangan akan berjalan dengan baik juga,” ujarnya. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan, tim pengendalian ini merupakan bagian dari sinergitas yang dikelola sejak perencanaan awal. “Kami berkomitmen dan bertekad untuk laksanakan ini bersama-sama, semoga berjalan dengan lancar,” kata Irjen Pol Istiono. Pada tahun ini, pengawasan dan pengendalian kebijakan peniadaan mudik dilakukan di lebih dari 383 titik penyekatan. Petugas gabungan di lapangan akan menerapkan aturan ini dengan tegas namun tetap humanis. (fey)
Tags :
Kategori :

Terkait