Perbaikan Jalan di Muara Beloan Malah Diprotes Warga, Kenapa Ya?

Minggu 02-05-2021,21:38 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Kubar, nomorsatukaltim.com - Perbaikan akses jalan rusak di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) seyogianya disambut gembira warga. Jalan rusak sepanjang 5 kilometer itu akan segera diperbaiki. Pemkab setempat telah menganggarkan Rp 4 miliar pada 2021 ini. Yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya senang, warga setempat justru protes.

Sebabnya, beredar informasi jika pekerjaan fisik yang akan dilakukan setelah Idulfitri ini, tak sesuai keinginan warga Muara Beloan. Mereka beraharap pekerjaan dimulai dari jalan kampung dulu menuju ke luar kampung. Bukan sebaliknya. Keinginan itu bukan tanpa alasan. Banyak titik kerusakan yang lebih parah di jalan dalam kampung ketimbang dari luar menuju kampung.

Semua unsur kompak. Mulai dari kepala kampung, BPK, lembaga adat, LPM, ketua RT hingga tokoh masyarakat dan pemuda melayangkan surat protes kepada Pemkab Kubar.

“Kami berharap pekerjaan jalan dari kampung. Karena kondisi jalannya sangat rusak parah,” ungkap Kepala Adat Muara Beloan Hermadi, kepada Nomorsatukaltim.com, baru-baru ini.

Jalan kampung itu mulai terbuka pada 2013 silam. Kondisinya rusak parah. Karena tidak ada peningkatan jalan. Terutama di ruas jalan sekitar 3 kilometer dari Jembatan Sei Sermaung Kampung Muara Beloan.

Kondisi jalan masih berupa tanah. Tidak diuruk. Jika hujan jalan tanah liat itu berubah menjadi seperti bubur. Belum lagi banjir yang kerap merendam jalan itu. Membuat kubangan-kubangan. Lokasi jalan rendah. Itu yang diusulan warga dan aparat kampung selama ini. Agar badan jalan ditinggikan.

“Antara 3 sampai 3,5 meter. Jika banjir tidak terendam air lagi. Jadi ketika air naik, kendaraan warga bisa langsung ke kampung,” kata Ketua BPK Supiansyah.

Supiansyah berkelakar, jika air naik, puluhan kendaraan warga terpaksa di parkirkan di kawasan Rengas. Atau sekitar 7 kilometer dari kampung.

Namun, bukan tanpa masalah. Sudah banyak korbannya. Pada 2020 lalu, belasan sepeda motor yang diparkir di Rengas itu dibuang ke Sungai Semuyun. Termasuk masin ces juga dibuang. Polsek Muara Pahu sudah melakukan penyelidikan ke lapangan, namun belum terungkap pelakunya. Bahkan, ada kendaraan dinas milik pemerintah kampung pun pernah hilang.

Menanggapi itu, Wabup Kubar Edyanto Arkan menyetujui usulan warga bersama pemerintah kampung. Pekerjaan peningkatan jalan akan dimulai dari titik nol Kampung Muara Beloan.

“Ya saya setuju saja dari titik nol pekerjaan peningkatan jalan dari Kampung Muara Beloan,” kata Wabup, yang sudah beberapa kali melakukan kunjungan kerja di Muara Beloan. Bahkan, kala banjir, wabup harus menggunakan perahu ketinting menyusuri jalan akses yang tenggelam.

Persetujuan orang nomor dua di Kubar ini, langsung ditindaklanjuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat Kubar, Philip saat bertemu di kantornya. “Pelaksanaan di lapangannya akan kami lakukan sesuai arahap pak wabup,” kata Philip, juga mengaku akan berkunjung ke kampung penghasil ikan terbesar itu.

Ia berharap, pekerajaan jalan akses ke Muara Beloan tidak ada kendala alam. Pasca Lebaran proyek ini akan dikerjakan. Setelah ditetapkan pemenang lelangnya. (luk/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait