ZZT di Balikpapan Tetap Berjalan, Pemkot akan Sediakan Bus Angkutan

Jumat 30-04-2021,13:38 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemkot Balikpapan sudah mengantongi keputusan soal Zona Zero Tolerance (ZZT). Hasilnya, program terkait larangan parkir di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) Jalan Jenderal Sudirman, tetap berjalan meski sempat diprotes warga sekitar.

Hal itu disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usia rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Kesimpulan pelaksanaan Zona Zero Tolerance dilaksanakan sesuai rencana," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (29/4/2021). Menurutnya, keputusan itu sudah bulat. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap warga terdampak. Khususnya warga Klandasan Ilir yang sebagian besar berprofesi sebagai pelaku usaha. Atau pengelola pertokoan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman. "Bukan ditolak, tapi kita menghargai (protes warga). Kita harus menjadikan Kota Balikpapan sebagai kota tertib berlalu lintas," tukasnya. Ia menyebut Kota Minyak menjadi salah satu kota terbaik dalam hal penerapan tertib lalu lintas. Dibuktikan meraih penghargaan tertinggi di bidang lalu lintas, Wahana Tata Nugraha Kencana sebanyak 23 kali. Inilah penghargaan nasional tertinggi yang dinilai dari tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat terkait keselamatan berkendara di jalan raya. "Kita juga mengantisipasi dengan menjadi bagian dari rencana pemindahan ibu kota negara (IKN)," ungkapnya. Adapun penerapan ZZT masih dalam tahapan edukasi dan sosialisasi. Sehingga pihak terkait belum menerapkan penindakan. Sementara jika ada pengendara yang terbukti melanggar aturan dengan sistem ETLE, maka ganjarannya baru berupa teguran saja. Selain itu, pemkot berencana akan menyediakan bus angkutan. Sekaligus shuttle bus di dekat Gedung Parkir Klandasan. Untuk memudahkan warga sekitar dan pengunjung mengakses pertokoan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Ia juga menyebut pemkot akan memfasilitasi kantong-kantong parkir dengan memanfaatkan kantong parkir milik sektor swasta sekitar. "Di gedung parkir akan ditaruh shuttle bus dan sebagainya," imbuhnya. Sebelumnya, Forum Warga Jenderal Sudirman Bersatu mengeluhkan kebijakan ZZT berdampak terhadap aktivitas perekonomian warga sekitar. Pengunjung yang dulunya bisa parkir paralel di tepi jalan, kini sudah tidak bisa lagi. Sehingga memengaruhi junlah pengunjung. "Ada yang mengeluh penurunan omzet sampai 80 persen. Bahkan sudah ada yang tutup karena sepi pengunjung," ujar Ketua RT 6 Klandasan Ilir Lukman Hendra, usai audiensi dengan Rizal Effendi, Senin (26/4) lalu. Menurut Lukman, warga hanya meminta satu hal. Yakni keringanan parkir paralel satu baris di Jalan Jenderal Sudirman. Itu untuk mendukung aktivitas perekonomian mereka. (ryn/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait