Samarinda, nomorsatukaltim.com - Hockey Kaltim punya cara sendiri untuk menyiasati latihan selama Ramadan. Mereka tidak mengurangi intensitas latihan, tetap dua kali sehari. Bahkan porsi latihan ditambah. Tapi biar tidak bikin atlet pingsan, jadwal latihan pagi diubah ke malam hari.
Harus diakui, berlatih di masa persiapan khusus yang berbarengan dengan bulan Ramadan. Bakal menguras habis tenaga para atlet. Karena memang tidak mudah menahan konsentrasi sementara perut dan kerongkongan butuh asupan.
Atas kondisi itu, Konsultan Teknik KONI Kaltim, Dikdik Jafar Sidik beberapa waktu lalu sudah memeringatkan pada seluruh pelatih untuk memberi toleransi pada atlet selama Ramadan ini. Agar grafik peningkatan yang sudah terjadi tidak kembali turun. Yang bisa berpengaruh pada capaian medali Kaltim di PON Papua nanti.
Nah, tim hockey Kaltim rupanya tidak sama sekali mengurangi intensitas latihan. Fisik, teknik, dan taktik tetap digenjot seperti biasa. Latihan juga tetap dua kali sehari. Yang berbeda, jika biasanya latihan digelar pagi dan sore. Kini diubah jadi sore dan malam hari usai salat tarawih.
"Lebih tepatnya merubah jam latihan, dan tetap jaga kondisi. Yang pagi jadi malam. Yang sore tetap. Dan intesitasnya juga tetap tidak ada pengurangan, yang ada malah kita tingkatkan," kata atlet hockey Kaltim, Rahman.
"Saat ini sudah masuk tahap pra kompetisi, semua kita genjot. Samarinda dan Balikpapan sudah kumpul dan latihan bareng. Tinggal dari PPU masih latihan sendiri," imbuhnya.
Disinggung soal pengganti mendiang Sadly Septiansyah. Ia katakan sebenarnya itu ranah pelatih. Tapi yang pasti sudah ada calon pengganti yang posisinya sama. Bagusnya lagi pemain tersebut juga penggawa Tim Merah Putih. Seperti Sadly.
"Pelatih yang mencari pengganti secepatnya, kalau dibilang mengganggu pasti ya, mesti bangun dari awal. Tapi sudah ada calon penggantinya itu atlet dari Penajam dan timnas juga. Yang sama-sama menepati posisi sebagai penyerang," pungkas Rahman. (frd/ava)