Menjaga Asa Dunia Usaha

Rabu 28-04-2021,14:02 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Dunia usaha bergotong royong membangun optimisme. Dengan memberikan vaksinasi COVID-19 kepada pekerja. Program ini dibiayai masing-masing perusahaan. Mei mendatang vaksinasi ditarget berjalan.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memborong dua vaksin untuk vaksinasi gotong royong. Yang pertama produksi Sinopharm dari China sebanyak 15 juta dosis. Satu lagi, Sputnik V, dari Rusia sebanyak 3 juta dosis. Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan, gelombang pertama dosis vaksin program Gotong  Royong  dijadwalkan mulai tiba di Tanah Air pekan ini. Vaksin untuk program besutan Kadin Indonesia itu diamini menggunakan produksi Sinopharm dari China. Yang rencananya didatangkan sebanyak 15 juta dosis. Serta Sputnik V dari Rusia sebanyak 3 juta dosis. Kadin menarget kebutuhan total vaksin mencapai 40 juta dosis. Yakni untuk target penerima sebanyak 20 juta peserta. Menurut data Kadin, sampai akhir Maret lalu terdapat 17,386 perusahaan  dan 8,6 juta peserta yang telah terdaftar sebagai peserta.

Transkon Jaya Anggarkan Rp 300 Juta

"(Vaksinasi) Menjadi biaya perusahaan dan tidak akan dibebankan ke karyawan sesuai dengan instruksi pemerintah dan Pak Wali Kota," (Corporate Secretary Alexander Syauta)

PT Transkon Jaya Tbk adalah satu dari sekian perusahaan yang sudah mendaftar program vaksinasi gotong royong. Corporate Secretary Alexander Syauta menjelaskan, bahwa tujuan ikut dalam program vaksinasi gotong royong tersebut untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Khususnya di Balikpapan dan Kalimantan Timur. "Supaya bisa dihentikan," katanya, saat dikonfirmasi mengenai vaksinasi gotong royong pada Senin (26/4/2021). Untuk tahap awal, katanya, sedikitnya 300 karyawan telah terdaftar untuk ikut vaksinasi gotong royong. "Semua karyawan rencananya akan diikutsertakan. Tapi untuk tahap awal memang baru 300 karyawan," bebernya. Diketahui, jumlah karyawan Transkon Jaya tercatat sebanyak 525 orang. Alex menyebut, karyawan yang terdaftar atau ikut serta dalam vaksinasi tidak dikenakan biaya. Karena vaksinasi ini menjadi tanggung jawab pengusaha atau perusahaan. "Menjadi biaya perusahaan dan tidak akan dibebankan karyawan sesuai dengan instruksi pemerintah dan Pak Wali Kota," tekan Alex Syauta. Perusahaan kendaraan rental untuk perkebunan dan pertambangan yang telah melantai di bursa saham ini menganggarkan dana perusahaan untuk vaksin. Tidak tanggung-tanggung, dana yang disiapkan untuk vaksinasi sebagai tahap awal sebesar Rp 300 juta. "Untuk saat ini menyiapkan Rp 300 juta untuk vaksin. Dengan asumsi 1 vaksin senilai Rp 1 juta," sebutnya. Meski telah mendaftar, pihaknya belum mendapatkan kabar harga vaksinasi dan jadwal vaksin. "Nah, saya masih belum tahu harganya karena dari Kadin juga belum menyampaikan," ujarnya. Dia berharap dengan mengikuti vaksin tersebut dapat mengurangi penyebaran dan menggairahkan ekonomi di tahun 2021. "Supaya COVID-19 bisa dihentikan," pungkasnya.

Kurangi Waswas, Tingkatkan Produktivitas

"Dampaknya positif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini sangat penting. Tetapi langkah pemerintah, perlu aturan. Sekarang (vaksinasi) untuk yang pelayan publik, kesehatan dan lansia masih belum mencukupi," (Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo)

Tujuan vaksinasi gotong-royong adalah membantu pemerintah dalam mempercepat dan memperbanyak jumlah orang yang divaksin. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021, terkait vaksinasi gotong-royong menjelaskan, vaksinasi jalur mandiri diikuti dan biayanya dibebankan kepada perusahaan. Vaksin ini akan diberikan gratis ke semua pekerja atau karyawan perusahaan dan keluarganya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo menilai vaksin gotong royong ini sejalan dengan program pemerintah. Yaitu meningkatkan imunitas kesehatan masyarakat. Dengan begitu secara otomatis memberikan rasa percaya diri dalam beraktivitas. "Dampaknya positif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini sangat penting. Tetapi langkah pemerintah, perlu aturan. Sekarang untuk yang pelayan publik, kesehatan dan lansia masih belum mencukupi," jelas Slamet Brotosiswoyo saat dijumpai Senin (26/4). Menurutnya, bagi pengusaha vaksin ini sangat penting. Sebab dengan vaksin dapat meningkatkan produktivitas pekerjanya. "Karena saat ini pengusaha mempunyai rasa waswas memperkerjakan pekerja secara maksimal. Sebetulnya kalau pekerjanya sudah divaksin maka akan meningkatkan produktivitas," ucapnya. Ia menyebut perusahaan yang sudah mendaftar untuk ikut vaksinasi gotong royong sudah cukup banyak. "Pengusaha yang daftar juga sebagian merupakan anggota Apindo. Kalau tidak salah di Kaltim sudah ada 100 perusahaan yang mendaftar," ujarnya. Adapun perusahaan yang mendaftar adalah dari sektor pertambangan dan perkebunan sawit. Dan pendaftaran diarahkan ke Kadin. "Kita harus dukung program Kadin itu. Agar ada pemerataan," tandasnya. Dengan vaksin, Slamet berharap ekonomi akan bangkit. Mengingat dampak pandemi sangat memukul perekonomian. "Harapannya kalau vaksin sudah jalan, dampak positifnya. Tentu dampak ekonominya. Sudah dirasakan satu tahun lebih ekonomi kontraksi. Mudah mudahan setelah vaksin bisa merubah kondisi ekonomi ke depan," imbuhnya. Ia menambahkan, bahwa vaksinasi gotong royong ini sifatnya seperti BPJS. "Yang mampu membiayai yang tidak mampu," tandasnya. Terpisah, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur Aries Adriyanto menyatakan bahwa sektor ritel khususnya mal selama pandemi sangat terpukul. "Karena kondisi keuangan manajemen mal terpukul dan kita mengajukan bantuan pemerintah untuk karyawan di vaksinasi," katanya. Akibatnya pengelola mal tidak mendaftar vaksinasi gotong royong. Sehingga sampai kini APPBI tetap mengajukan vaksin untuk karyawan kepada pemerintah melalui Menteri Perdagangan. "Sesuai surat menteri perdagangan kepada menteri kesehatan untuk dilakukan vaksinasi karyawan mal," ungkap Aries Adriyanto. Untuk Plaza Balikpapan secara bertahap telah dilaksanakan vaksinasi kepada karyawan mulai 18 April 2021 di BSCC Dome.

Regulasi, Harga dan Legalitas

"Regulasi, harga, kemudian legalitas, itu saja dulu yang harus bisa ditentukan (pemerintah)," (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim, Bakri Hadi)

Pernyataan senada diutarakan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim, Bakri Hadi. Ia mengatakan, vaksin gotong royong atau vaksin mandiri ini adalah upaya bagi dunia usaha. Untuk membantu pemerintah mengejar target program vaksinasi. Dan diharapkan bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. "Yang belum masuk daftar prioritas vaksinasi yang digelar oleh pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota," ujarnya, Senin (26/4). Di luar itu, Bakri berharap ada regulasi serta petunjuk teknis. Yang memayungi program vaksinasi gotong royong ini. Terkait harga, Bakri berharap ada harga maksimal yang diberlakukan secara nasional. Yang harus dibayar per vaksin oleh para pengusaha. "Seperti penentuan harga," tuturnya. Bakri mengaku, sebagai seorang pengusaha, berharap harga vaksin nantinya tidak memberatkan. Mengingat para pelaku usaha selaku juga menjadi korban langsung dari COVID-19. Selain itu, legalitas dan keamanan vaksin juga sangat penting. Mengingat ada beberapa vaksin yang berkompetisi beredar di kalangan masyarakat. "Regulasi, harga, kemudian legalitas, itu saja dulu yang harus bisa ditentukan (pemerintah)," pungkas Bakri. (fey/nad/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait