Perusahaan Asal Balikpapan PT Surya Biru Murni Acetylene Bersiap Go Public

Rabu 21-04-2021,16:29 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Satu lagi perusahaan asal Balikpapan akan melantai di bursa saham. Setelah perusahaan transportasi di bidang pertambangan, PT Transkon Jaya tbk (TRJA) sukses mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), kini giliran PT Surya Biru Murni Acetylene (SBM).

Produsen gas industri ternama berpusat di Manggar, Balikpapan Timur itu, sedang berproses melepas sebagian sahamnya ke publik. Rencana penawaran saham perdana (IPO) mencuat setelah jajaran komisaris dan direski perusahaan meminta dukungan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Selasa (20/4). Hadir dalam persamuhan itu, Komisaris Utama SBM Effendi, Komisaris Independen Slamet Brotosiswoyo, Direktur Bisnis dan Pengembangan merangkap Corporate Secretary Cintia Kasmiranti, dan Direktur Operasional Iwan Sanyoto. Dalam pertemuan itu, Rizal Effendi mengapresiasi langkah SBM mengambil langkah go public. “Pemerintah Kota Balikpapan sangat mendukung rencana SBM menjadi perusahaan terbuka, yang akan go public, sehingga bisa terus berkembang,” katanya. Selain itu, Rizal Effendi mengaku bangga karena ada perusahaan lokal yang berani menasional melalui IPO. “Ini merupakan langkah baik, yang membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan lokal, khususnya Balikpapan, berani bersaing dengan perusahaan multinasional,” jelasnya. Menurut wali kota, SBM memilih momentum yang tepat dengan rencana pengembangan ibu kota negara. Rencana go public secara tidak langsung telah membantu pemerintah daerah. “Kita akan dapat dari pajak, masyarakat ada lapangan pekerjaan. Jangan sampai Kaltim (yang) banyak migas, tapi perusahaannya banyak di Jakarta. Pajaknya di Jakarta,” ujarnya. SBM didirikan pada 1980 dengan nama PT Surya Acetylene. Pada 1982 para pemangku kepentingan mengubah nama menjadi PT Surya Biru Murni Acetylene atau dikenal sebagai SBM. Perusahaan ini memproduksi gas industri seperti acetylene, oxygen dan nitrogen. Produk mereka menyebar ke berbagai sektor seperti infrastruktur, manufaktur, hingga konsumer. Dengan pesatnya pertumbuhan industri dan pertambangan, SBM juga memproduksi berbagai gas industri seperti argon, carbondioxide, mixed gas, compressed air. Juga menjual gas khusus lainnya untuk keperluan laboratorium dan pengujian. Kepada Harian Disway Kaltim Effendi mengungkapkan, kehadirannya untuk meminta doa restu dan dukungan pemerintah daerah terkait rencana IPO. “Doa restu beliau untuk rencana IPO kami, supaya berjalan lancar.  Kalau (sudah jadi) perusahaan terbuka, nanti pengawasnya semakin banyak, lebih transparan, akuntabel. Ada Pak Slamet sebagai komisaris independen yang ikut mengawasi, juga pemegang saham yang lain,” ujarnya. Sementara itu Slamet Brotosiswoyo menjelaskan, rencana perusahaan melepas sebagian saham ke publik, memiliki efek berantai yang bagus. Bagi daerah, hal ini bisa meningkatkan citra pemerintah daerah, sekaligus membuktikan bahwa investasi di Balikpapan berjalan baik. Di sisi lain, dengan pertumbuhan perusahaan, maka akan berdampak terhadap pendapatan asli daerah, serta penyerapan tenaga kerja. “Karena ini perusahaan lokal, maka Pemkot Balikpapan yang akan menikmati pajaknya, warga Balikpapan juga bisa memperoleh peluang kerja,” ujar ketua Apindo Kaltim itu. REGISTER MEI Corporate Secretary SBM Cintia Kasmiranti mengatakan, sejauh ini proses untuk menjadi anggota bursa sudah memasuki tahap akhir. “Kita rencana register di awal Mei,” katanya. Ia menambahkan dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dituntut selalu transparan. “Kebetulan Pak Effendi sebagai salah satu owner dan CEO, (sudah) 30 tahun mengembangkan. Beliau punya visi misi akuntabel, durability,” ucap Cintia. Jika terwujud, SBM merupakan perusahaan lokal kedua yang akan menjadi perusahaan terbuka setelah Transkon Jaya. Cintia menambahkan, IPO merupakan salah satu business development perusahaan yang berusia 40 tahun itu. Hasil IPO itu, menurut rencana akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas produksi SBM. “Kami ingin mengganti kapasitas tangki sehingga bisa produksi yang lebih besar. Otomatis (bisnis) akan lebih berkembang,” ujarnya. Saat ini, SBM sudah memiliki depo di berbagai daerah, seperti Tarakan (Kalimantan Utara), Berau, Samarinda, Nunukan, Bontang, sampai Tanjung, Kalimantan Selatan. Selain meningkatkan kapasitas produksi, SBM juga punya target mengembangkan usaha sektor lain. Meski begitu, Cintia belum bersedia membeber rencana ekspansi. “Itu nanti bisnis mapping. Ke depan kan harus selalu kuat seperti Nyonya Meneer,” sebutnya. Meski melepas saham ke publik, Cintia Kasmiranti memastikan akan tetap mempertahankan mayoritas kepemikan. “Untuk persentase, saya belum bisa menyebutkan, namun yang pasti, kami tetap mayoritas,” imbuhnya. Saat ini, SBM menyuplai gas untuk pembangunan pengembangan kilang minyak Balikpapan (RDMP). Perusahaan juga memasok kebutuhan oksigen di rumah sakit-rumah sakit di Kalimantan Timur. Perusahaan juga telah puluhan tahun berkiprah ubtuk memasok kebutuhan gas di industri tambang, migas dan petrokimia. Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Kalimantan Timur, Dinda Ayu Amaliya membenarkan rencana IPO PT Surya Biru Murni. Saat ini, menurut Dinda, proses IPO sedang memasuki persiapan. "Mudah-mudahan segera kelar. Persiapan mereka (SBM) sudah hampir rampung," katanya, baru-baru ini. Namun pihaknya belum dapat menyebut tanggal listing perusahaan itu. "SBM akan menjadi perusahaan kedua yang lewat pipeline sosialisasi Kaltim, setelah Transkon," tutupnya. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait